Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: BRI, Bank Mandiri
Grup Musik: APRIL
Kasus: zona merah, Zona Hijau
Tokoh Terkait
Jaga Momentum, IHSG Siap Tutup di Zona Hijau
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Usai dibuka di zona merah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,40% menjadi 6.727,04.
Seiring kembalinya IHSG ke level psikologis 6.700, hingga istirahat siang ini, 267 saham naik, 249 saham turun, sedangkan 204 lainnya stagnan.
Perdagangan juga mencatatkan sebanyak 10,6 miliar saham berpindah tangan sebanyak 857.000 kali, dengan nilai perdagangan yang mencapai Rp 5,15 triliun.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Bursa Efek Indonesia (BEI) via Refinitiv, mayoritas sektor menguat dengan konsumen non-primer tercatat sebagai yang paling menguntungkan, dengan kenaikan sebesar 0,42%.
Adapun lima top movers IHSG pada sesi I kali ini antara lain, Bank Mandiri menguat 2,46%, Bank Rakyat Indonesia menguat 0,93%, Astra International naik 1,93%, Charoen Pokphand Indonesia dan United Tractors masing-masing melesat 4,12% dan 3,97%.
Adapun perhatian para pelaku pasar kini tertuju pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang akan berlangsung pada 24-25 Mei 2023. Keputusan yang akan diambil oleh Bank Indonesia dalam rapat tersebut menjadi hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh para investor.
Sejauh ini, para ekonom memproyeksikan bahwa Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga di level 5,75% pada pengumuman hasil RDG yang akan dilakukan pada Kamis, 25 Mei.
Bank Indonesia telah menahan suku bunga kebijakan sejak kenaikan terakhir pada bulan Januari lalu.
Kenaikan suku bunga tersebut telah dilakukan sebanyak 225 basis poin sejak tahun lalu, dengan tujuan untuk mengendalikan inflasi dan mempertahankan target inflasi pada paruh kedua tahun 2023.
Akan tetapi, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung, mengungkapkan bahwa masih terlalu dini bagi Bank Indonesia untuk mempertimbangkan pemangkasan suku bunga, meskipun inflasi sudah mulai melandai.
Dalam wawancara dengan Reuters pada tanggal 15 Mei, Juda Agung menyatakan, "Masih terlalu dini untuk mengatakan kapan kami [Bank Indonesia] akan memangkas suku bunga. Ya, inflasi inti bahkan sudah lebih rendah dari 3%. Tapi tentu saja masih ada beberapa risiko."
Di sisi lain, pasar juga akan melihat ke Amerika Serikat (AS) untuk mencari petunjuk terkait kebijakan suku bunga.
The Federal Reserve (The Fed) akan merilis risalah rapat FOMC bulan lalu, yang akan memberikan wawasan tentang kebijakan suku bunga dalam rapat mendatang.
Selain itu, akan ada rilis data indeks belanja konsumsi perorangan (Personal Consumption Expenditures/PCE) inti AS per April oleh Biro Analisis Ekonomi (BEA) AS.
Data PCE inti ini menjadi acuan inflasi favorit The Fed. Hasil rilis data ini juga akan mempengaruhi kemungkinan kenaikan suku bunga dalam rapat tengah Juni.
Analisis Teknikal
IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu 1 jam (hourly) menggunakan moving average (MA) dan pivot point Fibonacci untuk mencari resistance dan support terdekat.
Pada sesi I, IHSG membentuk membentuk 3 candle hijau dan mampu bertahan di atas support MA 20 dalam chart 1 jam (6.689) dan menembus resistance 6.723. IHSG mencoba menguji resistance selanjutnya di 6.740.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik 1 jam, posisi RSI naik ke 60,94.
Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), grafik MACD berada di atas garis sinyal dengan kecenderungan cenderung melebar.
Di sesi II, sejauh mampu bertahan di atas support berupa level 6.723, terbuka peluang bagi IHSG untuk ditutup menghijau dan menguji resistance terdekat di level psikologis 6.740.
Apabila gagal bertahan di 6.723, level support selanjutnya untuk IHSG berada di 6.695.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
[-]
-
Baru Bernafas Lega Sehari, Wall Street Sudah Jeblok Lagi(mkh/mkh)
Sentimen: negatif (84.2%)