Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: London, New York
Tokoh Terkait
Harga Minyak Menguat Pekan Lalu, Brent Kembali ke Level US$100
CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNN Indonesia --
Harga minyak dunia kembali menyentuh level US$100 per barel pada akhir perdagangan pekan lalu.
Penguatan terjadi seiring dengan kekhawatiran pasar akan pengetatan pasokan imbas Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memangkas produksi.
Mengutip Antara, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober lompat 4,4 persen dalam sepekan ke US$100,99 per barel di London ICE Futures Exchange pada akhir perdagangan Jumat (26/8) lalu, waktu Amerika Serikat (AS).
Sementara, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober naik 2,9 persen ke US$93,06 per barel di New York Mercantile Exchange.
Menteri Energi Arab Saudi Abdulaziz bin Salman mengatakan OPEC dan negara sekutunya (OPEC+) memiliki opsi memangkas produksi demi menstabilkan harga minyak global yang sempat turun.
Perusahaan perbankan dan keuangan global asal Jerman Commerzbank mengatakan Arab Saudi tidak ingin harga minyak mentah berada di level di bawah US$90 per barel.
"Ada kesan bahwa Arab Saudi tidak mau menoleransi penurunan harga di bawah US$90. Spekulan dapat melihat ini sebagai undangan untuk bertaruh pada kenaikan harga lebih lanjut tanpa perlu takut akan penurunan harga yang lebih jelas," kata Commerzbank dalam sebuah catatan.
Di sisi lain, pasar juga mencermati pernyataan Ketua Bank Sentral AS (The Fed) Jerome Powell yang mengatakan pihaknya berjanji untuk memerangi inflasi tinggi dengan kebijakan moneter.
Maklum, harga minyak sempat turun setelah Powell mengatakan kebijakan moneter yang ketat mungkin akan dilakukan untuk beberapa waktu guna melawan inflasi.
[-]
(mrh/sfr)
Sentimen: negatif (98.5%)