Bos Microsoft dan Petinggi OpenAI Hadiri Pertemuan Rahasia Bilderberg 2023 di Lisbon, Teknologi AI Jadi Agenda Utama
Liputan6.com Jenis Media: Tekno
Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah petinggi teknologi di dunia, seperti CEO Microsoft, mantan bos Google, dan bos OpenAI disebut-sebut akan menghadiri pertemuan rahasia Bilderberg 2023 di Lisbon, Portugal.
Diketahui, Satya Nadella, Eric Schmidt, dan Sam Altman hanyalah beberapa nama besar di dunia teknologi yang menghadiri pertemuan selama tiga hari dari 18-21 Mei 2023 ini.
CEO Microsoft, mantan bos Google, dan bos OpenAI ini akan bergabung dengan sosok elite dunia, termasuk mantan Menteri Luar Negeri AS, Henry Kissinger; Sekretaris Jendarl NATO, Jens Stoltenberg; dan Menteri Luar Negeri Ukraina, Dymtro Kubela.
Secara keseluruhan, sekitar 130 peserta dari 23 negara akan menghadiri pertemuan pribadi tersebut–jumlah yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya, sebagaimana dikutip dari CNBC, Sabtu (20/5/2023).
CEO Pfizer, Albert Bourla; kepala BP, Bernard Looney; CEO TotalEnergies, Patrick Pouyanne; investor Peter Theil dan sejumlah politisi Uni Eropa juga akan hadir.
Karena pertemuan Bilderberg ini bersifat tertutup dan rahasia, masih belum diketahui secara pasti apa saja yang dibahas.
Walau begitu, banyak teori yang menyebutkan para peserta pertemuan sedang membahas "Tatanan Dunia Baru". Namun, pihak penyelenggara menepis rumor konspirasi itu dengan merilis agenda pertemuan tahun ini.
Adapun sejumlah topik kunci tahun ini mencakup isu global, di mana salah satu pembahasan utamanya adalah perkembangan teknologi AI.
Kabarnya, CEO OpenAI Sam Altman dan bos Microsoft Satya Nadella diharapkan bakal memimpin pembicaraan tentang pesatnya perkembangan AI dan bagaimana teknologi itu bisa mempengaruhi kehidupan di masa mendatang.
Walau teknologi AI saat ini menjadi sorotan, dengan kemunculan OpenAI ChatGPT hingga Google Bard, pertemuan Bilderberg ke-69 juga membahas topik panas lain yang terjadi di dunia saat ini.
Salah satu topik yang dibahas dalam pertemuan Bilderberg tahun ini, termasuk ancaman ditimbulkan oleh China, perang Rusia-Ukraina, perubahan iklim dan sistem perbankan.
Sentimen: negatif (84.2%)