Sentimen
Positif (99%)
21 Mei 2023 : 14.04
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Ducati

Event: MotoGP

Kasus: kecelakaan

Bos Tech3 Ngamuk ke Bagnaia Gegara Tim Satelit Perlu 'Dikebiri'

21 Mei 2023 : 21.04 Views 1

Detik.com Detik.com Jenis Media: Otomotif

Bos Tech3 Ngamuk ke Bagnaia Gegara Tim Satelit Perlu 'Dikebiri'
Jakarta -

Herve Poncharal, Bos Tim Tech3 meradang gara-gara komentar Pecco Bagnaia yang menyebut perlu adanya jarak antara tim pabrikan dan tim satelit. Sebab dengan demikian, angka kecelakaan bisa ditekan dan kompetisi tidak terlalu sengit.

Poncharal heran lantaran Bagnaia juga jebolan tim satelit Pramac Ducati dengan dukungan teknis penuh dari tim pabrikan.

"Yang membuat saya terkejut adalah dia mendapat manfaat dari sistem ini, dia mampu memiliki sepeda motor performa tinggi dalam struktur independen [di Pramac Ducati] dan sekarang saya membaca bahwa alangkah baiknya jika kita mengebiri sepeda motor tim pribadi dengan 0,6 atau 0,7 detik per putaran agar [tim] yang kaya dan kuat bersenang-senang," kata Herve Poncharal dikutip dari Crash, Minggu (21/5/2023).

-

-

"Dia bahkan mengatakan ketika Fantastic 4 - yaitu Rossi, Stoner, Lorenzo dan Pedrosa - memiliki motor pabrikan yang mengungguli motor tim independen, itu adalah situasi yang hebat!" sambung dia.

Menurut Poncharal, semakin ketatnya persaingan justru bikin kompetisi lebih bergengsi. Apalagi dalam MotoGP Prancis lalu. Empat pebalap merupakan tim satelit.

"Empat posisi pertama di Grand Prix Prancis adalah tim Independen, dan sungguh menakjubkan melihat persaingan memperebutkan gelar terbuka lebar. Bezzecchi, pebalap muda Ducati dari tim swasta, hanya tertinggal satu poin dari Bagnaia, dengan motor resmi dari pabrik yang sama," kata dia.

Poncharal meminta Bagnaia lebih hati-hati dalam memberikan komentar. Apalagi dia juga lahir dari rahim pebalap satelit.

"Aku pikir [sebagai] juara dunia bertahan, Anda diberitahu dan diajari bahwa Anda harus menahan lidah tujuh kali sebelum mengatakan sesuatu yang bodoh. Dan di sana, dia mengatakan omong kosong yang sangat besar! Secara pribadi aku sangat terkejut karena tidak sportif," ceplos dia.

Sebelumnya Francesco Bagnaia melontarkan pernyataan itu lantaran resah karena banyaknya kecelakaan dalam race. Menurutnya performa motor antara tim satelit dan tim pabrikan sekarang setara sehingga siapapun berpeluang menjadi juara.

"Kalau Anda lihat, insiden biasanya terjadi di balapan awal, karena ada banyak agitasi. Kita harus coba berpikir untuk perbaiki situasi seperti ini. Sebab tidak aman. Satu hal yang aku pikirkan adalah dari motor pertama hingga terakhir semua orang bisa jadi juara. Tidak ada lagi jarak 0,6 atau 0,7 detik antara tim pabrikan dan motor satelit," ujar Bagnaia.

Nah, Bagnaia kemudian menilai bahwa motor-motor di era fantastic four; Valentino Rossi, Dani Pedrossa, Jorge Lorenzo, dan Casey Stoner lebih aman. Sebab tim-tim satelit jaman dulu tak dapat dukungan teknis secara penuh sehingga sulit bersaing.

"Itu berguna (jarak antara tim pabrikan dan tim satelit), sejujurnya, karena 'Fantastic 4' lahir karena mereka yang terkuat, tetapi mereka juga memiliki motor pabrikan. Sementara yang lain tertinggal jauh, karena mereka tidak memiliki potensi, tetapi mereka juga tidak memiliki level teknis yang sama," jelas Bagnaia.

Bagnaia mencontohkan soal pebalap rookie Augusto Fernandez yang berhasil finis di posisi keempat pada MotoGP Prancis. Padahal catatan waktunya tidak terlalu cepat bila dibandingkan jawara Marco Bezzecchi.

"Sekarang levelnya ekstrim. Dengan semua aerodinamika semuanya ada di batasnya. Setiap pembalap memiliki kesempatan untuk menang. Misalnya, Augusto Fernandez berada di urutan keempat (MotoGP Prancis), dia adalah seorang juara dunia tetapi dia juga seorang rookie."

"Aku ingin jarak yang lebih besar antara pabrikan dan motor satelit. Atau setidaknya mencari solusi untuk menghindari insiden semacam ini," kata dia.

Simak Video "Bagnaia Juara MotoGP Spanyol, Asapi Duo KTM"
[-]
(riar/lua)

Sentimen: positif (99.2%)