Bibir pecah pak manajer di final sepak bola SEA Games Kamboja
Antaranews.com Jenis Media: Bola
Gol Irfan memicu luapan kegembiraan kubu Indonesia di bangku cadangan seolah membayar tuntas selebrasi prematur yang sempat mereka lakukan semenit sebelum injury time babak normal habis karena kubu Indonesia menyangka permainan telah berakhir dengan kemenangan 2-1 di tangan. Namun, waktu ternyata masih menyisakan satu menit lagi dan itu cukup bagi Thailand untuk membuat skor menjadi 2-2 dan final pun menjadi lebih epik.
Selebrasi atas gol Irfan di babak perpanjangan waktu memancing beberapa ofisial Thailand mendatangi kubu Indonesia di bangku cadangan. Petugas keamanan yang tidak sigap membuat keributan tak terhindarkan.
Adu jotos dan tendangan pun terjadi. Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, yang hendak melerai malah terpental. Bibirnya pecah dan ia harus dipapah menuju tempat duduk di bangku cadangan.
"Sebenarnya saya akan menahan, tapi justru saya yang kena. Saya tidak masalah. Ini bagian dari perjuangan," kata Sumardji.
Pertandingan final di Olympic Stadium itu memang berlangsung dramatis. Tujuh gol, tujuh kartu merah, serta adanya selebrasi prematur adalah bukti bagaimana “ketegangan” yang terjadi sepanjang pertandingan yang berdurasi 120 menit itu. Insiden pun banyak terjadi baik di dalam maupun di luar lapangan.
Sang manajer pun maklum akan ketegangan itu. Ia ikhlaskan luka kecil di bibirnya sebagai wujud totalitasnya mendukung tim berjuang memenuhi harapan publik menggapai gelar juara. Ia sadar bahwa medali emas cabang sepak bola yang menutup rangkaian pertandingan pesta olahraga SEA Games 2023 ini sangat penting.
Bukan karena medalinya yang hanya semata wayang, tetapi kemenangan di cabang sepak bola adalah upaya yang harus diperjuangkan untuk memberikan kebanggaan bagi banyak warga negara. Apalagi ada embel-embel sudah 32 tahun Indonesia tak pernah juara.
. FA Thailand minta maaf ke Indonesia atas insiden final SEA Games 2023
Selanjutnya: final sepak bola ...
COPYRIGHT © ANTARA 2023
Sentimen: negatif (66.3%)