Dua pebasket putri Priscilla Annabel Karen dan Agustin Elya Gradita Retong ingin menikmati momen medali emas SEA Games 2023 dulu. Sebelum, mereka mengalihkan fokus ke event berikutnya.

Hal itu diungkapkan keduanya setibanya mereka di Tanah Air, pada Rabu (17/5/2023).

Karen dan kawan-kawan baru saja merebut medali emas untuk kategori 5on5 putri di SEA Games 2023. Mereka bertemu Singapura pada pertandingan keenam dan langsung unggul jauh dengan skor 86-39.

-

-

Kemenangan itu membuat Srikandi Merah-Putih berhasil menyapu bersih seluruh laga 5on5 dan berhak untuk medali emas.

"Sekarang kami enjoy the moment dulu, cuma ya ini bisa dibilang baru awal, masih ada PR (Pekerjaan Rumah) dan target selanjutnya di ajang yang lebih tinggi dari SEA Games," kata Karen kepada pewarta di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.

Karen mengatakan proses mendapatkan medali emas tersebut dilalui timnya dengan tidak mudah. Namun dengan persiapan yang kontinu selama 10 bulan serta mengikuti turnamen tingkat ASEAN (SEAWBL) membuat mereka bisa bermain ciamik di lapangan.

"SEAWBL itu kan timnya dari bertemu Malaysia, Thailand, Singapura, jadi tim yang juga bakal jadi lawan di SEA Games, jadi itu yang menjadi acuan kami (saat bertanding kemarin)," dia mengungkapkan.

"Makanya sebenarnya enggak ada yang instan juga, kami TC jangka panjang selama 10 bulan. Jadi benar-benar wow banget prosesnya," tuturnya.

Menyoal rencana ke depan, Agustin mengatakan tidak mengetahui secara pasti. Namun paling mungkin Asian Games di Hangzhou, 23 September-8 Oktober.

"Untuk kompetisi putri sebagai pemain kami tidak tahu. Tapi jadwal pertandingan dengar-dengar ada (agenda) FIBA tapi soal jadwalnya? Kapan? lalu Asian Games, kami juga tidak tahu dikirim apa tidak, tunggu hasil SEA Games ini. Untuk saat ini menunggu jadwal dari PP Perbasi saja," kata Agustin.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PP Perbasi George Fernando Dendeng, mengatakan akan lebih dulu melakukan evaluasi secara menyeluruh hingga semua pihak tiba di Tanah Air. "Evaluasi nanti kita bahas setelah ini karena beberapa masih ada yang di Kamboja. Kita tunggu semua kembali ke sini, lalu kita akan bahas lebih lanjut," kata George.