Sentimen
Positif (99%)
16 Mei 2023 : 19.27
Tokoh Terkait

Ini 5 strategi pemerintah antisipasi perubahan demografi

Elshinta.com Elshinta.com Jenis Media: Nasional

16 Mei 2023 : 19.27
Ini 5 strategi pemerintah antisipasi perubahan demografi

Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Elshinta.com - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menyampaikan lima strategi dari pemerintah dalam rangka mengantisipasi perubahan demografi yang terjadi di Indonesia pada tahun 2045 dengan total 324 juta penduduk atau bertambah 54,42 juta orang.

"Pertama, pemerintah perlu mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang,” ujarnya di Jakarta, Selasa (16/5).

 Ia menyampaikannya dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2023 dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2024.

Serta peluncuran Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dan Peluncuran Proyeksi Penduduk 2020-2050 di Assembly Hall, Jakarta Convention Center.

Strategi kedua yaitu menutupi kesenjangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), menunjang kebutuhan penduduk lansia di masa yang akan datang seiring pertumbuhan penuaan.

Lalu mendorong perpindahan penduduk sehingga persebaran penduduk menjadi lebih merata, dan menjaga keseimbangan pembangunan desa maupun kota.

Untuk mewujudkan pertumbuhan yang seimbang, lanjutnya, pemerintah perlu menyusun kebijakan keluarga berencana (KB) era baru. Kebijakan tersebut perlu memastikan bahwa pasangan muda siap dalam membangun keluarga.

Salah satu yang perlu diperhatikan adalah bagaimana pasangan muda mempersiapkan diri secara sosial dan ekonomi untuk menghasilkan anak yang berkualitas.

"Selain itu, perlu dipastikan bahwa ke depannya, pemerintah mengembangkan care-economy untuk keseimbangan kerja perempuan dan laki-laki dengan tetap menerapkan sistem pengasuhan anak yang baik,” kata Suharso.

Kebijakan lain yang perlu diterapkan ialah memperkuat strategi komunikasi, informasi, dan edukasi KB sesuai kondisi wilayah dan kelompok sasaran.

Proyeksi ini menggambarkan bahwa untuk gen milenial dan gen-z yang ke depan akan menjadi lansia (di atas 65 tahun) dan pra-lansia (50-60 tahun).

Seharusnya bisa melakukan beberapa hal. Pertama adalah persiapan pensiun dengan terus mengumpulkan bekal secara ekonomi, yaitu dalam bentuk jaminan pensiun, persiapan secara kesehatan yaitu dengan menjaga lifestyle yang sehat.

"Untuk gen milenial yang sekarang menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil), tentunya harus terus memperbaiki pola kebijakan dan perbaikan pelayanan yang bisa mengikuti perkembangan zaman terutama dengan digitalisasi,” ungkapnya.

Lebih lanjut, generasi milenial dan gen-z diharapkan dapat menjaga kesinambungan pertumbuhan penduduk dengan menghasilkan anak yang seimbang dan berkualitas.

Begitu pula  menghormati lansia saat ini karena nanti milenial akan menjadi penduduk lansia, serta membangun kebijakan yang mendukung penghidupan lansia yang sejahtera ke depan.

Strategi selanjutnya yang harus diterapkan oleh pemerintah adalah mendorong pemerataan persebaran penduduk.

Hal ini dianggap penting agar tidak terjadi kepadatan penduduk di satu tempat, sehingga berdampak negatif pada kualitas hidup dan lingkungan pada tempat tersebut.

“Insentif yang dapat disediakan oleh pemerintah seperti pembangunan pusat pertumbuhan ekonomi yang inklusif, penyediaan kesempatan kerja dan permodalan, penyediaan fasilitas sosial, ekonomi yang berkualitas,” ujar Kepala Bappenas.

Sentimen: positif (99.9%)