4 Fakta Beras Impor Banjiri RI
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta -
Pemerintah melakukan impor beras lagi untuk tahun ini. Perum Bulog sebagai BUMN Pangan yang mendapatkan penugasan untuk melakukan impor beras tahap pertama sebanyak 500.000 ton.
Berikut fakta-fakta terbaru beras impor banjiri Indonesia:
1. 132.000 Ton Beras Impor Masuk RI
Perum Bulog mengatakan beras impor yang telah masuk ke gudang bertambah 52.000 ton dari sebelumnya 80.000 ton. Artinya beras impor yang sudah masuk gudang Bulog sebanyak 132.000 ton.
"(Beras impor) Sudah di gudang 132.000 ton. (Bertambah 52.000 ton) iya yang sudah masuk ke gudang Bulog," kata Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal, kepada detikcom, Sabtu (13/5/2023).
2. Beras Impor Beli dari 4 Negara
Beras impor tersebut didatangkan dari empat negara Thailand, Vietnam, Pakistan dan India.
"Iya (bertambah) kan bergerak terus, Bulog juga sudah kontrak 500.000 ton dari empat negara itu," lanjutnya.
Selain impor, Bulog menegaskan tetap melakukan penyerapan dari dalam negeri. Jumlah penyerapan beras Bulog dari dalam negeri per 12 Mei 2023, sebanyak 400.000 ton.
3. Beras Impor Paling Banyak dari Dua Negara Ini
Iqbal mengatakan pada penugasan impor beras awal sebanyak 500.000 ton ini, sebagian besar dibeli dari Thailand dan Vietnam.
"Sebagian besar (impor beras) dari Thailand dan Vietnam. Ini dari kontrak 500.000 ton pertama," ujarnya.
4. 290.000 Ton Beras Otw RI
Sedangkan beras impor yang di dalam perjalanan juga bertambah yakni sebanyak 290.000 ton dari sebelumnya 270.000 ton. Menurut Iqbal kebijakan Pemerintah untuk mengimpor beras melalui Perum Bulog semakin memperkuat stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan beras komersil di gudang Bulog.
"Bulog menjamin kebutuhan beras yang tersimpan saat ini di gudang-gudang kami dan akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersediaan dan stabilisasi harga pangan tersebut," pungkasnya.
Sebagai informasi, Perum Bulog telah mendapatkan penugasan untuk mengimpor beras lagi tahun ini. Adapun total penugasan itu sebanyak 2 juta ton beras impor.
Namun, beras impor itu tidak didatangkan sekaligus. Untuk impor tahap pertama ini, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso pernah mengatakan impor tersebut dibutuhkan untuk penyaluran bantuan sosial beras selama 3 bulan.
Impor juga dilakukan karena pasokan beras di gudang Bulog menipis. Jadi, membutuhkan pendanaan dari luar negeri untuk menjalankan penugasan dari pemerintah guna menyalurkan bansos beras.
"Dengan tugas penyaluran bansos, kami tidak punya amunisi. Kita sedang upayakan terus, untuk percepatan. Memang dibutuhkan kita di penugasan kembali pak untuk kepentingan bansos itu mendatangkan 500.000 ton impor," ujarnya dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI, Senin (3/4/2023).
(ada/dna)
Sentimen: positif (93.8%)