Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. dengan kode saham BRIS, sudah dengan cepat memulihkan sistem IT-nya, pasca gangguan yang terjadi beberapa hari terakhir.

Pemulihan cepat ini direspon positif oleh pasar, yang membuat saham BRIS naik pada Jumat kemarin. Tercatat saham BRIS lompat lebih dari 3% ke Rp 1.810, investor asing juga melakukan pembelian bersih Rp 35,7 miliar di pasar reguler.

Dalam seminggu gangguan yang terjadi tidak berpengaruh terhadap kinerja BRIS. Sepanjang pekan ini BRIS tercatat menguat 3,34%, dengan investor asing melakukan pembelian bersih sebesar Rp 139,3 miliar.

-

-

Direktur Utama Hery Gunardi, mengatakan hampir semua layanan BSI sudah normal sejak Kamis.

"BSI sudah sukses recovery layanan cabang, ATM dan mobile banking-nya, dan kita menjamin dana nasabah 100 % aman. Bahkan kami sudah menyelesaikan 97% pembayaran dana haji ke Kementerian Agama hingga Jumat kemarin," ujarnya di Jakarta Sabtu (13/5/2023)

Hery mengatakan ke depan BSI akan sungguh-sungguh memodernisasi sistem teknologinya.

Saat ditanya soal kenaikan harga saham Hery mengatakan dirinya terus menjaga performa kinerja BSI tetap solid, per kuartal I-2023 laba bersih tercatat sebesar Rp 1,45 triliun.Kata dia bahkan profit terus terjaga kenaikannya di kisaran 40%.

Terbukti, pada kuartal I-2023, laba bersihnya melesat 47% melesat 47,6% dibandingkan periode yang sama 2022 yang sebesar Rp 987,68 miliar.

Bank BSI yang merupakan hasil merger 3 bank syariah 2 tahun lalu menurut Hery sangat membanggakan kinerjanya.

"Pertumbuhan aset dan dana dobel digit, bahkan pembiayaan tumbuh 20,15%, DPK 12,88%, gross NPF 2,36%, sementara net-nya hanya 0,54%," demikian paparnya.

Dengan hasil tersebut, pergerakan saham BSI pun terbilang impresif sepanjang tahun ini. Artinya, pasar yakin BRIS mampu terus menunjukkan kinerja yang baik.

Tercatat sepanjang tahun ini saham BRIS sudah melesat lebih dari 40%. Pelemahan 25% pada 2022 pun sudah sukses dibalikkan. Investor asing juga getol memburu saham BRIS, dengan aksi beli bersih sebesar RP 1,2 triliun sepanjang tahun ini.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

[-]

-

Bos BSI Buka-bukaan Siasati Kenaikan Suku Bunga BI
(pap/pap)