Sentimen
Negatif (100%)
13 Mei 2023 : 11.00
Informasi Tambahan

BUMN: BSI

Kasus: pencurian, serangan siber

Tokoh Terkait

Apa itu Ransomware, Penyebab Utama Erornya Mobile Banking BSI

Detik.com Detik.com Jenis Media: Tekno

13 Mei 2023 : 11.00
Apa itu Ransomware, Penyebab Utama Erornya Mobile Banking BSI
Jakarta -

Layanan Bank Syariah Indonesia (BSI) sempat eror karena serangan siber. Diduga kalau hacker telah menyusupkan sebuah ransomware ke dalamnya.

Hal ini mengakibatkan aplikasi mobile banking BSI mengalami gangguan selama empat hari. Lebih tepatnya itu terjadi sejak Hari Senin, 8 Mei 2023 dan berakhir pada Kamis, 11 Mei 2023.

Nah dari berbagai fakta yang ada, terindikasi kuat bahwa ini disebabkan oleh ransomware. Meskipun memang belum ada bukti yang cukup kuat untuk membuktikan hal tersebut.

-

-

Lantas apa itu ransomware? Mari simak pembahasan singkatnya berikut ini, seperti dihimpun detikINET dari IBM.

Apa itu Ransomware?

Secara garis besar, ransomware adalah salah satu jenis malware alias viurs berbahaya yang menyerang sistem komputer. Cara kerjanya dengan melakukan enkripsi atau penguncian data korban.

Hal itu membuat para korban tidak bisa mengakses data miliknya. Kemudian, seperti skenario hacker pada umumnya, mereka akan meminta uang tebusan agar korban bisa kembali mengaksesnya.

Disampaikan bahwa serangan ransomware dapat menggunakan beberapa metode, untuk menginfeksi perangkat atau jaringan. Beberapa yang paling menonjol ialah email phishing dan rekayasa sosial lainnya.

Email phishing memanipulasi pengguna untuk mengunduh dan menjalankan sebuah file berbahaya yang dilampirkan oleh pengirim. Biasanya para hacker menyamarkannya dalam bentuk pdf, dokumen word atau lain sebagainya.

Mereka juga mengarahkan calon korban untuk mengunjungi suatu situs berbahaya. Di dalamnya, si peretas biasanya telah menyisipkan virus berbahaya.

Selain itu, para hacker turut memanfaatkan kerentanan sistem operasi dan perangkat lunak yang ada. Biasanya, geng ransomware membeli informasi tentang kelemahan zero-day dari peretas lain, lalu digunakan untuk merencanakan sebuah serangan.

Tak hanya itu saja, beberapa vektor lain yang dimanfaatkan oleh peratas juga berasal pencurian kredensial, menggunakan malware yang sudah dikembangkan, atau dari iklan digital di internet.

Parahnya lagi, penjahat dunia maya tidak perlu mengembangkan ransomware mereka sendiri. Hal ini mengingat, beberapa pengembang sengaja membagikan kode malware itu.

Nantinya saat peretas sudah mendapatkan uang tebusan dari korban, maka hasilnya dibagi dengan pengembang. Jadi pelaku tak perlu mengembangkan malware, dan pengembang bisa dapat keuntungan tanpa melakukan serangan siber.

Layanan perbankan milik Bank Syariah Indonesia (BSI) mengalami gangguan sejak hari Senin, diduga karena serangan siber. Terkait ini Direktur Utama BSI Hery Gunardi memberi penjelasan.

Menurutnya selama proses normalisasi layanan BSI, di hari Rabu 10 Mei 2023, dugaan serangan siber mulai menguak. Pihaknya bahkan harus melakukan evaluasi demi memastikan keamanan sistem.

"Pada tanggal 10 Mei 2023 pagi hari, BSI mobile sudah bisa digunakan untuk transaksi oleh nasabah dengan fitur yang lebih lengkap. Kami menemukan ada indikasi dugaan serangan siber sehingga kami perlu lakukan evaluasi dan juga lakukan temporary switch off beberapa channel untuk memastikan sistem kami aman," katanya dalam konferensi pers di Gedung Wisma Mandiri 1, Jakarta, Kamis (11/5/2023).

Simak Video "BSI Kolaborasikan Konser Special dan Charity di Ulang tahun ke-2"
[-]
(hps/hps)

Sentimen: negatif (100%)