Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: BSI
Kasus: serangan siber
Tokoh Terkait
Geng Ransomware LockBit Ngaku Curi 1,5 TB Data BSI
Detik.com Jenis Media: Tekno
Geng hacker LockBit mengaku meretas layanan Bank Syariah Indonesia (BSI), yang diungkap @darktracer_int dalam akun Twitternya.
Dalam kicauan tersebut Dark Tracer menyebut LockBit adalah hacker yang membuat layanan BSI tak bisa dipakai selama berhari-hari.
"Mereka menyebut sudah mencuri 15 juta data pelanggan, informasi karyawan, dan sekitar 1,5TB data internal. Mereka mengancam akan merilis semua data di dark web jika negosiasi gagal," tulis Dark Tracer.
Layanan perbankan milik Bank Syariah Indonesia (BSI) terganggu sejak Senin. Menurut Menteri BUMN Erick Thohir, hal itu terjadi karena ada serangan siber ke BSI, tanpa menyebut serangan siber apa yang terjadi.
[Gambas:Twitter]
Lalu pada Rabu (10/5), Dirut BSI Hery Gunardi layanannya mulai normal dan bisa digunakan untuk transaksi oleh nasabah. Hanya saja saat itu pihak BSI mulai menemukan indikasi dugaan serangan siber, yang membuat mereka perlu mematikan sistem untuk memastikan keamanannya.
Namun terkait dugaan itu, ia menyebut perlu pembuktian lebih lanjut melalui audit dan digital forensik. Dalam hal ini BSI terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait.
"Terkait dengan dugaan serangan siber, pada dasarnya perlu pembuktian lebih lanjut melalui audit dan digital forensik. BSI terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait baik regulator, OJK, BI, Pemegang saham, stakeholder lain, termasuk juga pemerintah," bebernya.
Simak Video "Keistimewaan Al-Qur'an di Bulan Ramadan"
[-]
(asj/asj)
Sentimen: negatif (99.9%)