Sentimen
Negatif (88%)
11 Mei 2023 : 08.52
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Jabodetabek

Tokoh Terkait

Rencana Harga Pertalite Naik, Pengemudi Ojol Resah Pendapatan Merosot

11 Mei 2023 : 15.52 Views 1

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Rencana Harga Pertalite Naik, Pengemudi Ojol Resah Pendapatan Merosot
Jakarta, CNN Indonesia --

Asosiasi pengemudi ojek online (ojol), Garda Indonesia, merespons rencana kenaikan harga BBM jenis pertalite pada pekan depan. Pengemudi ojol meminta harga khusus jika pemerintah jadi menaikkan harga pertalite.

Igun Wicaksono, Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia, mengatakan, rencana itu bisa menimbulkan keresahan bagi mitra pengemudi ojek daring, lantaran sebagian besar masih menggunakan BBM bersubsidi tersebut.

"Ini rencana naiknya pertalite menimbulkan keresahan nih di mitra pengemudi ojek online, karena hampir semua pengemudi ojol pasti menggunakan BBM jenis pertalite, kecuali yang pakai motor listrik," ujar Igun kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (20/8).

-

-

Dia mengungkapkan, saat ini biaya operasional BBM bagi ojek daring itu sekitar 30 sampai 40 persen dari pendapatan pengemudi. Dengan demikian, apabila pertalite naik, maka pendapatan bersih pengemudi makin merosot.

"Artinya apabila ada kenaikan lagi artinya akan mengurangi pendapatan pengemudi ojol. Tergantung nanti berapa besar pertalite yang akan naik," tuturnya.

Ia menyarankan pemerintah untuk memberikan pengecualian kepada pengemudi ojol agar tidak diterapkan kenaikan harga pertalite. Itu karena pengemudi ojol terbilang sedikit jika dihitung dari jumlah kendaraan.

"Kami ini dari asosiasi ojek online garda Indonesia meminta kepada pemerintah agar kenaikan pertalite ini dikecualikan bagi para pengemudi ojek online," kata Igun.

"Jadi ada perlakuan harga khusus bagi kami para pengemudi ojek online," katanya.

Meskipun tarif ojol sudah naik 15 persen per kilometernya, kata Igun, hal itu tak membuat pengemudi bisa bernafas lega ketika pertalite naik.

Ilustrasi pertalite habis di SPBU. (Foto: cnnindonesia/trishadantianti)

Terlebih, naiknya tarif ojol itu hanya berlaku di wilayah Jabodetabek, sedangkan ada lebih dari 500 ribu pengemudi di luar Jabodetabek yang tidak merasakan kenaikan tarif.

"Kenaikan tarif ojol masih belum nutupin ongkos operasional. Itu tidak berpengaruh dengan kenaikan yang hanya 15 persen, dan itu kenaikan hanya berlaku di jabodetabek, sedangkan pengemudi ojol ini ada di seluruh Indonesia. Ini yang kami sayangkan," katanya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan, Presiden Jokowi akan mengumumkan kenaikan harga pertalite dan solar pekan depan. Hal ini dilakukan karena pemerintah sudah tak kuat menanggung beban subsidi energi di tengah lonjakan harga minyak mentah dunia.

Tahun ini, pemerintah mengalokasikan subsidi energi sebesar Rp502 triliun atau naik dari rencana awal yang hanya Rp170 triliun. Keputusan ini seiring dengan kenaikan harga minyak mentah dunia yang sempat tembus lebih dari US$100 per barel.

Sementara, harga BBM penugasan pertalite masih ditahan di level Rp7.650 per liter dan solar bersubsidi Rp5.150 per liter.

Luhut mengakui menaikkan harga BBM bukan pilihan mudah. Pemerintah dihadapkan pada ancaman lonjakan inflasi, penurunan daya beli dan kinerja ekonomi.

(wiw/wiw)

[-]

Sentimen: negatif (88.8%)