Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan nilai ekspor Indonesia mencapai US$300 miliar atau Rp4.460,43 triliun (asumsi kurs Rp14.868 per dolar AS) pada 2024.

"Ekspor kita tahun lalu US$232 miliar, 2024 kita mungkin dekat ke US$300 miliar. Jadi angka yang fantastis mengenai Indonesia," ujar Luhut dalam kuliah bersama di Universitas Hasanuddin, Jumat (19/8).

Luhut juga mengatakan ekspor Indonesia yang tumbuh tinggi mampu mendorong surplus neraca perdagangan selamat 27 bulan terakhir secara berturut-turut.

-

-

Ia menambahkan lonjakan ekspor ditopang oleh iron steel yang merupakan turunan nikel ore yang mencapai US$21 miliar pada 2021 dan akan mencapai US$31 miliar pada tahun ini.

"Karena sudah datang prekursor, katode, dan sampai ke lithium baterai," ujarnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik mencatat nilai ekspor mencapai US$25,57 miliar pada Juli 2022, atau turun 2,2 persen dari bulan sebelumnya yang sebesar US$26,15 miliar.

Sementara nilai impor cuma US$21,35 miliar atau naik 1,64 persen dari posisi sebelumnya yang sebesar US$21 miliar.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Setianto mengatakan nilai ekspor menopang neraca perdagangan surplus US$4,23 miliar miliar. Realisasi itu lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya US$5,15 miliar.

"Jadi kalau tren belakang neraca dagang Indonesia surplus selama 27 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," papar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Setianto dalam konferensi pers, Senin (15/8).

[-]