Sentimen
Positif (98%)
9 Mei 2023 : 22.28
Informasi Tambahan

Kasus: Narkoba, Tawuran, bullying

Tokoh Terkait

Gandeng BNN & Disdik DKI, FPB Gelar Sosialisasi Deteksi Dini Pencegahan Narkoba di Kalangan Pelajar

10 Mei 2023 : 05.28 Views 1

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Metropolitan

Gandeng BNN & Disdik DKI, FPB Gelar Sosialisasi Deteksi Dini Pencegahan Narkoba di Kalangan Pelajar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Forum Pemuda Betawi (FPB) mengelar kegiatan sosilisasi dan deteksi dini pencegahan penggunaan narkoba untuk kalangan pelajar. 

Kegiatan ini bekerja sama dengan BNN dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta, diikuti oleh 1.000 pelajar SMA dan SMK, Kepala Sekolah, dan Guru Bimbingan Konseling.

Forum Pemuda Betawi yang dipimpin Geraldi Aria Bangsawan (Ketua Umum), Alfian Rivai (Sekretaris Jenderal), dan Lindsey Afsari Puteri (Bendahara Umum) menggelar kegiatan ini dengan tujuan menjalankan visi misi organisasi FPB, yang diantaranya adalah Membangun pemuda Jakarta yang cerdas dan punya daya saing.

"Bagaimana bisa visi misi tersebut terwujud jika mereka terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Di mana kita tahu persis penyalahgunaan narkoba berdampak buruk terhadap kesehatan fisik dan mental, sehingga menghambat kecerdasan dan kapasitas daya saingnya," kata Bendahara Umum FPB Lindsey Afsari Puteri dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/5/2023).

Lindsey yang juga aktivis perempuan dan pemerhati budaya menambahkan, bonus demografi di Indonesia saat ini didominasi usia muda, jangan sampai menjadi bonus petaka jika anak mudanya terpapar pengaruh buruk narkoba. 

Mengingat, kata ia, berdasarkan data Indonesia Drugs Report 2022 Pusat Penelitian Data dan Informasi BNN, pada 2019, prevalensinya sebesar 1,80 persen.

Lalu 2021 sekitar 1,95 persen atau naik 0,15 persen. 

Total dari rentang usia 15-64 tahun, ada sekitar 4,8 juta penduduk desa dan kota pernah memakai narkoba sepanjang 2022-2023, dan 600.000-1,2 juta penggunanya ada di Jakarta, mayoritas usia muda.

“Data tersebut tentu sangat memprihatinkan. Sebagai aktivis perempuan saya secara pribadi punya tanggung jawab moral atas kondisi ini," ujarnya.

"Kita harus memastikan para pelajar yang nota bene adalah anak-anak yang dilahirkan oleh perempuan/Ibu sebagai sekolah pertama bagi anak, bisa bertumbuh kembang menjadi generasi unggul yang sehat jasmani rohani, berakhlak serta berbudaya (berbudi dan berdaya) yang baik dan benar, jangan sampai terjerumus dalam pusaran penyalahgunaan narkoba,” imbuhnya.

Hal ini selaras dengan langkah Pj. Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, yang secara rutin keliling mengunjungi sekolah-sekolah bertemu dengan guru dan pelajar dalam agenda pencegahan bullying, tawuran, termasuk larangan merokok di kalangan pelajar serta pencegahan narkoba.

Menurut Heru, Pemprov DKI saat kini sangat konsen untuk dunia pendidikan, supaya nantinya dapat menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Sehingga kualitas siswa di Jakarta dapat bersaing di kancah dunia, dan untuk kebaikan bersama juga.

“Kami di FPB tidak ingin sekedar berkomunitas tanpa memberi kebermanfaatan terutama bagi sesama anak muda Jakarta. Maka kami mengajak dan memfasilitasi teman-teman Pengurus OSIS sebagai perwakilan tiap SMA di Jakarta untuk mengikuti seminar sosialisasi pencegahan narkoba ini. Selanjutnya diharapkan nanti mereka akan menjadi duta penyambung semua informasi yang didapat kepada teman-teman pelajar di sekolahnya masing-masing," katanya.

Baca juga: Musnahkan 1 Ton Narkoba, BNN Klaim Selamatkan 1 Juta Anak Bangsa

Secara resmi kegiatan dibuka oleh Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Purwosusilo, dan dihadiri oleh Senator DPD RI, Dailami Firdaus, Perwakilan Dinas Kebudayaan, Dinas Pemuda dan Olahraga, Kesbangpol, serta beberapa Tokoh Betawi Senior yang merupakan pembina FPB.

Adapun narasumber yang dihadirkan adalah Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Provinsi DKI Jakarta, Bapak Joko Purnomo dan Wassidik Ditres Narkoba Polda Metro Jaya, Bapak AKBP Apollo Sinambela. 

Keduanya saling melengkapi memberi motivasi dan paparan secara detail seputar informasi, deteksi dini, pencegahan, penanggulangan, pengobatan, serta sanksi hukumnya.

Sentimen: positif (98.4%)