Biden Bakar Duit Rp 2 T Demi Teknologi Pembunuh Manusia
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden dan Kamala Harris, bertemu dengan para pemimpin dari pemain kawakan di industri kecerdasan buatan atau AI.
Harris dan Biden bertemu dengan Google, Microsoft, OpenAI, dan Anthropic untuk membahas risiko keamanan AI saat pemerintah meningkatkan upaya untuk mengatur teknologi tersebut.
Pertemuan bertepatan dengan pengumuman lain dari Gedung Putih, di mana mereka akan menghabiskan US$140 juta (sekitar Rp 2 triliun) untuk meluncurkan tujuh lembaga penelitian AI baru di bawah National Science Foundation.
Gedung Putih juga merilis draf kebijakan yang menguraikan bagaimana pemerintah akan menggunakan AI yang akan terbuka untuk komentar publik di masa mendatang.
Tidak jelas apa yang dibicarakan oleh Biden dan Harris dengan para pimpinan perusahaan AI.
Dari kabar yang beredar, dikutip TheRegister, Selasa (9/5/2023), pemerintahan Biden mengatakan percakapan itu untuk menggarisbawahi tanggung jawab ini dan menekankan pentingnya mendorong inovasi yang bertanggung jawab, dapat dipercaya, dan etis dengan perlindungan yang mengurangi risiko dan potensi bahaya bagi individu dan masyarakat.
Gedung Putih dikritik karena mengecualikan institusi akademik dan organisasi nirlaba lainnya dari pertemuan tersebut. Tetapi pemerintah mengisyaratkan bahwa pakar AI di luar industri juga akan mendapat kesempatan untuk berbicara dengan pejabat.
"Pertemuan tersebut merupakan bagian dari upaya berkelanjutan yang lebih luas untuk terlibat dengan advokat, perusahaan, peneliti, organisasi hak sipil, organisasi nirlaba, komunitas, mitra internasional, dan lainnya dalam masalah AI yang kritis," menurut pernyataan Gedung Putih.
[-]
-
Joe Biden Kasih Warning Keras ke ChatGPT Cs(fab/fab)
Sentimen: negatif (64%)