Bikin Sedih, Begini Kinerja Saham BUMN Karya Sejak Awal Tahun
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja harga saham BUMN Karya terpantau terus menurun sejak awal tahun 2023. Banyaknya sentimen negatif yang menerpa beberapa emiten yang ada di BUMN Karya membuat kinerja serta harga saham BUMN Karya terus menurun.
Kasus hukum yang menjerat Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), Destiawan Soewardjono, turut menjadi pemberat saham BUMN Karya. Destiawan ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung RI atas dugaan kasus korupsi terkait penyimpangan penggunaan fasilitas pembiayaan dari beberapa bank.
Pergerakan saham WSKT dan beberapa BUMN Karya lainnya masih belum terdorong oleh perbaikan kinerja bisnis dan fundamental perusahaan.
Selain itu, salah satu saham BUMN Karya yang terkena suspensi dari Bursa Efek Indonesia (BEI). PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dilakukan penghentian sementara (suspensi).
Dalam pengumuman BEI pada Senin (8/5/2023) dijelaskan bahwa penghentian sementara itu berdasarkan surat PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) No. KSEI-1184/DIR/0523 tanggal 5 Mei 2023 terkait Penundaan Pembayaran Bunga Ke-11 Obligasi Berkelanjutan IV Waskita Karya Tahap I Tahun 2020 (WSKT04CN1) dan dalam rangka menjaga perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien.
Intip beberapa kinerja harga saham BUMN Karya secara year to date.
Dari empat emiten BUMN Karya terbesar, semuanya mengalami penurunan harga saham secara year to date dan dengan total Debt to Equity Ratio (DER) di atas 100% yang menandakan bahwa total hutangnya jauh lebih besar dibandingkan total modalnya.
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) masih membukukan kerugian meskipun kerugian menurun pada kuartal I 2023 sebesar 54,86% secara tahunan (yoy) dari kuartal I 2022 dengan rugi bersih Rp 830,63 miliar.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) juga membukukan kerugian pada kuartal I 2023. Dimana justru pada kuartal I 2022 WIKA masih membukukan laba bersih sebesar Rp1,33 miliar.
Untuk PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) dan PT PT PP (Persero) Tbk (PTPP) berhasil membukukan laba bersih.
ADHI berhasil mempertahankan kinerja positif pada kuartal I 2023 dengan mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 18,86% menjadi Rp8,45 miliar.
PTPP sepanjang kuartal I 2023 juga berhasil meraup laba bersih sebesar Rp34,22 miliar. Surplus 21% dari periode yang secara tahunan dimana pada kuartal I 2022 PTPP berhasil meraup laba sebesar Rp28,17 miliar.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
[-]
-
Bambang Rianto Tersangka Korupsi, Ini Wajah Baru Bos WSKT
(saw/saw)
Sentimen: positif (99.6%)