Sentimen
Positif (66%)
9 Mei 2023 : 07.44
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Daihatsu, Toyota, Suzuki, Honda, Mitsubishi

Tokoh Terkait

Kapan Honda Mobilio Disegarkan Buat Lawan All New Avanza dan New Xpander?

Detik.com Detik.com Jenis Media: Otomotif

9 Mei 2023 : 07.44
Kapan Honda Mobilio Disegarkan Buat Lawan All New Avanza dan New Xpander?
Jakarta -

Produk-produk mobil di segmen low MPV sudah banyak yang disegarkan, dari All New Toyota Avanza, All New Daihatsu Xenia, New Mitsubishi Xpander, hingga All New Suzuki Ertiga Hybrid. Sementara Honda dengan Mobilio-nya tak kunjung melakukan penyegaran. Ada apa?

Kali terakhir Honda Mobilio mendapatkan facelift pada 2019 silam. Sejak saat itu hingga kini, mobil tersebut belum lagi diperbarui. Penyebabnya, Honda fokus menggunakan jalur produksinya untuk model tulang punggungnya, Honda Brio. Alhasil, Mobilio jadi sedikit terabaikan.

"Mobilio masih ada. Saat ini sekitar 200-an produksinya. Demand-nya masih ada, masih S manual dan permintaannya banyak dari luar pulau Jawa," ujar Business Innovation and Sales & Marketing Director HPM (Honda Prospect Motor) Yusak Billy di Jakarta (5/5/2023).

-

-

Dijelaskan Billy, permintaan Honda Brio banyak dari segmen fleet atau armada. Maka itu tipe transmisi manual yang akhirnya banyak dipilih pelanggan. Sementara bagi para pelanggan mobil pribadi, Honda mengarahkannya ke model yang lebih baru, yakni Honda BR-V.

"Ada demand BR-V yang di atasnya Mobilio. Kalau fleet sales, yang mana hanya perlu 'harga bagus', desain oke, fitur tak perlu canggih-canggih banget, kita ada Mobilio," ujar Billy lagi.

Billy tidak menyinggung soal rencana pembaruan Honda Mobilio. Menurut dia, kehadiran BR-V saat ini sudah cukup memenuhi kebutuhan konsumen di segmen mobil 7-seater.

"Kita lihat keinginan konsumen nanti. Yang kami pelajari sekarang, konsumen itu maunya (mobil) yang ground clearance-nya tinggi. Maka kita kembangkan 7-seater di BR-V, sementara Mobilio untuk fleet sales," jelas Billy.

Simak Video "Surprise! Honda Kenalkan Mobil Listrik Mungil untuk Pasar Indonesia"
[-]
(lua/din)

Sentimen: positif (66.7%)