Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: BNI, BTN, BRI, Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara
Tokoh Terkait
Geger Krisis Perbankan di AS, Investasi Apa yang Aman?
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Amerika Serikat (AS) sedang dilanda krisis perbankan dan krisis utang hingga terancam gagal bayar. Sederet bank ternama di AS sudah dikabarkan bangkrut.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan kondisi tersebut bisa saja berdampak ke negara-negara lain, termasuk ke Indonesia. Menurutnya jika ekonomi mengalami tekanan, maka akan mempengaruhi kegiatan investasi di dalam negeri. Karena itu harus memiliki strategi agar investasi tetap aman..
Menurut dia jika ingin berinvestasi dalam kondisi saat ini harus ke instrumen yang lebih aman dan cocok untuk jangka panjang. Misalnya seperti logam mulia.
Dari laman resmi logammulia.com secara historis harga emas dalam 6 bulan memang mengalami pergerakan yang signifikan.
Pada November 2022 harga emas tercatat Rp 951.000 per gram. Kemudian terus merangkak naik pada 1 Januari menyentuh Rp 1.026.000 per gram. Lalu harga emas juga sempat menyentuh Rp 1.096.000 per gram. Lalu data terakhir per 7 Mei 2023 harga berada di Rp 1.059.000 per gram.
Dia juga mengatakan, di Indonesia tahun depan merupakan tahun politik yang juga bisa dimanfaatkan oleh para investor dalam mengambil strategi investasi.
Ibrahim menyebutkan jika ingin berinvestasi di instrumen saham, bisa mempertimbangkan saham-saham emiten bank. Industri perbankan nasional kini berada dalam kondisi prima dan menarik.
"Saham perbankan masih cukup bagus, dan ada salah satu bank swasta dari Indonesia yang jadi bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di Asia Tenggara, sangat menarik ini," kata dia, ditulis Senin (8/5/2023).
Kinerja perbankan nasional saat ini memang terbilang moncer. detikcom mengambil contoh dari 5 bank yang terdiri dari 4 bank milik negara dan 1 bank swasta.
Seperti Bank Mandiri pada kuartal I 2023 yang meraup laba Rp 12,6 triliun atau tumbuh 25,2% secara tahunan. Kemudian Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang mencatat laba bersih Rp 15,56 triliun, ini merupakan laba tertinggi dari bank BUMN lainnya.
Kemudian Bank Negara Indonesia (BNI) mencatat laba bersih Rp 5,2 triliun atau tumbuh 31,8%. Lalu Bank Tabungan Negara (BTN) mencetak laba bersih Rp 800,9 miliar atau tumbuh 3,42% dibandingkan kuartal I tahun sebelumnya. Lalu Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatat laba bersih Rp 11,5 triliun atau tumbuh 43% dibandingkan kuartal I tahun 2022.
Lalu dia menyebut, sebaiknya saat ini hindari saham-saham perusahaan yang masih belum bisa mencetak profit.
Selain itu Reksa dana dan surat berharga negara juga bisa menjadi pilihan saat berinvestasi. Dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana per Maret 2023 tercatat Rp 497 triliun atau menyusut 0,76% secara month to date.
Untuk net redemption sebesar Rp 4,49 triliun mtd. Lalu secara year to date NAB reksa dana turun 1,56% dan masih tercatat net redemption Rp 9,3 triliun.
"Untuk surat berharga negara itu bisa dan oke sekali, karena imbal hasil yang diberikan cukup menarik dan jaminannya pemerintah," jelas dia.
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori, Arjun Ajwani saat ini memang ekonomi global masih dibayangi gejolak dan ketidakpastian akibat geopolitik.
Sektor perbankan dan konsumen primer akan terpengaruh. Menurut dia sistem perbankan AS sedang dilanda kebangkrutan bertolak belakang dengan di Indonesia.
Lanjut ke halaman berikutnya.
Sentimen: positif (100%)