Sentimen
Netral (100%)
5 Mei 2023 : 06.00
Informasi Tambahan

BUMN: Bank Mandiri

BPS Rilis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I, Ekonom Ramal Tak Sampai 5%

Detik.com Detik.com Jenis Media: Ekonomi

5 Mei 2023 : 06.00
BPS Rilis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I, Ekonom Ramal Tak Sampai 5%
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) pagi ini akan mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2023. Kalangan ekonom memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan sedikit mengalami perlambatan.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memprediksi produk domestik bruto (PDB) Indonesia tumbuh 4,94% pada kuartal I 2023. Proyeksi itu turun dari capaian di kuartal IV-2022 sebesar 5,01% secara tahunan atau year on year (yoy).

"Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh dampak inflasi yang relatif tinggi yang di atas kisaran target 2%-4% dan risiko perlambatan ekonomi global yang sedikit menghambat aktivitas konsumsi, investasi, dan ekspor," kata dia dalam keterangannya, ditulis Jumat (5/5/2023).

-

-

Sedangkan secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi diperkirakan turun sebesar -1% qoq dari pertumbuhan sebesar 0,36% qoq di kuartal IV-2022.

Menurutnya pertumbuhan kuartal I secara musiman selalu mencatat kontraksi akibat normalisasi kenaikan konsumsi di akhir tahun akibat libur tahun baru.

Faisal menyebut untuk pertumbuhan pada kuartal I sebagian besar akan didukung oleh perbaikan sektor domestik. Lalu konsumsi rumah tangga terlihat tetap cukup tangguh meskipun inflasi relatif tinggi di kuartal I 2023.

"Kami perkirakan pertumbuhannya datar dari kuartal IV 2022. Lalu pengeluaran pemerintah diperkirakan pulih dari mencatat kontraksi di kuartal IV 2022 lalu mencatatkan pertumbuhan di kuartal I 2023 karena belanja material meningkat tajam," jelas dia.

Kemudian untuk pertumbuhan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) pada kuartal I 2023 diperkirakan akan datar dari kuartal IV 2022. Pertumbuhan tersebut sebagian besar ditopang oleh investasi non bangunan & struktur. Dia menyebut, hasil pengamatan Bank Mandiri juga melihat investasi gedung & struktur sudah mulai membaik.

"Baik aktivitas ekspor maupun impor terlihat melemah, menyusul melambatnya aktivitas perdagangan global akibat prospek ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian sehingga membebani permintaan global secara keseluruhan," ujar dia.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I 2023 akan didorong oleh perbaikan konsumsi rumah tangga dan pertumbuhan ekspor. Namun, pertumbuhan ekspor berpotensi melambat, meski tumbuh relatif kuat.

Ibrahim juga memproyeksi pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 4,9%. Penyebabnya adalah kinerja konsumsi rumah tangga yang tak setinggi harapan terutama yang memiliki mata pencaharian yang berhubungan dengan komoditas. Selain itu, normalisasi harga komoditas mendorong pelemahan kinerja perdagangan Indonesia.

"Seperti, masyarakat di luar Pulau Jawa. Dengan normalisasi harga komoditas, bisa berarti pendapatan masyarakat yang berkecimpung akan menurun. Hal ini yang mempengaruhi daya beli masyarakat tersebut. Selain itu, masyarakat cenderung hati-hati dalam membelanjakan uangnya," jelas dia.

Meskipun, ada momen hari besar seperti Tahun Baru dan Tahun Baru Imlek, masyarakat lebih bijak dalam mengeluarkan dana untuk konsumsi. Bila menilik sumber pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2023, sumber pertumbuhan ada pada kinerja investasi.

(kil/das)

Sentimen: netral (100%)