Perusahaan kendaraan listrik besutan Elon Musk, Tesla telah menaikkan harga hingga hampir US$ 290 atau sekitar Rp 4,2 juta (kurs Rp 14.711) setelah memangkas harga sejak awal tahun ini. Kenaikan harga terjadi di Kanada, China, Jepang, bahkan Amerika Serikat.

Dilansir dari Reuters, Selasa (2/5/2023), Elon Musk mengatakan bahwa perusahaan akan memprioritaskan pertumbuhan penjualan terlebih dahulu dibanding margin. Nantinya, Tesla baru akan mencari keuntungan dengan peluncuran perangkat lunak self-driving untuk armada kendaraan yang lebih besar.

Musk sempat menuturkan, perusahaan bersedia mengorbankan margin untuk volume penjualan. Meski demikian, perusahaannya juga ingin menaikkan harga kembali, agar pengeluaran dan pengiriman yang dilakukan seimbang.

-

-

Per 1 Mei 2023, website Tesla menunjukkan telah menaikkan titik harga awal sebesar US$ 250 atau sekitar Rp 3,6 juta untuk Model Y dan Model 3 di Amerika Serikat (AS). Hal tersebut merupakan pertama kalinya Tesla menaikkan harga untuk mobil termurahnya, Model 3, sejak Januari 2023.

Harga di Kanada, Jepang, dan China juga mengalami perubahan yang hampir sama seperti di AS. Di Kanada, Tesla menaikkan harga sekitar US$ 222 atau sekitar Rp 3,2 juta untuk performance version dari Model Y dan Model 3.

Sementara itu, di Jepang harga awal untuk Tesla Model 3 naik US$ 269 atau sekitar Rp 3,9 juta. Lalu di China, harga Tesla naik US$ 289 atau sekitar Rp 4,2 juta.

Sebelumnya, Tesla sempat memicu perang harga ketika melakukan pemotongan harga di China pada tahun lalu. Hal itu membuat Tesla dan pembuat mobil listrik lainnya menghadapi persaingan yang semakin ketat dari berbagai merek mobil listrik domestik China yang dipimpin oleh BYD Co Ltd.

Simak Video "Ini Daftar Mobil Toyota yang Harganya Naik di Awal 2023"
[-]
(zlf/zlf)