Sentimen
Positif (99%)
2 Mei 2023 : 14.38

ChatGPT Lebih Berempati Dibanding Dokter

2 Mei 2023 : 14.38 Views 1

Detik.com Detik.com Jenis Media: Tekno

ChatGPT Lebih Berempati Dibanding Dokter
Jakarta -

Sebuah studi yang belum lama ini diterbitkan dalam jurnal Jama Internal Medicine mengungkapkan bagaimana seorang pasien menilai respons ChatGPT lebih berempati dibandingkan respons langsung dari dokter.

ChatGPT sendiri adalah sebuah program komputer chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang dapat melakukan interaksi percakapan dengan manusia secara online.

Melansir dari Ubergizmo, menurut sebuah artikel yang diterbitkan di Standard, dalam penelitian tersebut tim profesional perawatan kesehatan berlisensi diminta untuk menilai tanggapan dari dokter serta ChatGPT.

-

-

Hasilnya, mereka menemukan bahwa proporsi tanggapan yang dinilai sebagai 'empati' atau 'sangat berempati' lebih tinggi untuk ChatGPT daripada untuk dokter, dan ChatGPT mendapatkan skor lebih tinggi dibandingkan dokter dalam hal kualitas tanggapan terhadap pasien.

Para peneliti menyarankan studi lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi apakah chatbot AI seperti ChatGPT dapat digunakan dalam pengaturan klinis untuk membantu mengurangi kelelahan pada dokter dan profesional kesehatan lainnya.

Salah satu pemanfaatan potensial untuk teknologi ini contohnya adalah pembuatan draf tanggapan chatbot yang kemudian dapat diedit oleh dokter dan uji coba acak dapat menilai apakah menggunakan asisten AI dapat meningkatkan tanggapan, menurunkan tingkat kelelahan dokter, dan juga meningkatkan hasil pasien.

Namun, para ahli mengingatkan bahwa chatbot tidak dapat menggantikan hubungan manusia dan pengasuhan yang merupakan bagian penting dari proses perawatan kesehatan. Pasien mungkin merasa lebih nyaman menerima saran medis dari chatbot, tetapi bagi banyak pasien, sentuhan manusia merupakan aspek perawatan yang penting.

Seorang dokter manusia dapat menyesuaikan bahasa, cara, dan pendekatan mereka sebagai respons terhadap isyarat dan interaksi sosial, sedangkan chatbot akan menghasilkan bahasa yang lebih umum tanpa kesadaran akan konteks sosial.

Secara keseluruhan, untuk sementara penelitian ini menunjukkan bahwa chatbot seperti ChatGPT mungkin memiliki potensi dalam pengaturan klinis. Penelitian lebih lanjut tetap diperlukan untuk memahami sepenuhnya dampaknya terhadap pasien dan profesi di bidang kesehatan.

Simak Video "Giliran Mark Zuckerberg Pamer Pesaing ChatGPT"
[-]
(jsn/rns)

Sentimen: positif (99.9%)