Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: bandung, Sydney
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Indra Lesmana Gugat 2 Label dengan Tudingan Pelanggaran Hak Cipta
CNNindonesia.com Jenis Media: Hiburan
Musisi Indra Lesmana menggugat Union Artis dan PT Pelangi Prima Sejati atau SMD Records atas dugaan pelanggaran hak cipta. Union Artis dan PT Pelangi Prima Sejati digugat membayar ganti rugi sebesar Rp60 miliar.
Berdasarkan situs resmi Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat yang diakses CNNIndonesia.com, Kamis (17/3), Union Artis dituding telah melakukan pelanggaran hak cipta, dengan tidak mengalihkan kembali hak ekonomi atas ciptaan-ciptaan Indra Lesmana.
Label tersebut juga disebut dengan tanpa hak mengalihkan hak ekonomi musisi 55 tahun tersebut atas ciptaannya kepada PT Pelangi Prima Sejati.
Dalam berkas perkara bernomor 22/Pdt.Sus-HKI/Merek/2022/PN Niaga Jkt.Pst itu, PT Pelangi Prima Sejati sebagai Tergugat II diduga telah melakukan pelanggaran hak cipta dengan melakukan pendistribusian dan komunikasi atas ciptaan-ciptaan Indra dengan tanpa izin.
Oleh karena itu, pihak Indra Lesmana menggugat kedua label tersebut untuk membayar ganti rugi materiel sebesar Rp50 miliar dan kerugian imateriel sebesar Rp10 miliar.
Indra Lesmana mendaftarkan perkara tersebut pada Rabu (16/3). Saat ini, status perkara tersebut berada dalam tahap penunjukan Jurusita.
CNNIndonesia.com telah menghubungi Indra Lesmana dan label SMD Records terkait gugatan ini, namun yang bersangkutan belum memberikan respons. Sementara itu, CNNIndonesia.com masih berusaha menghubungi Union Artis.
Indra Lesmana merupakan musisi, komponis, sekaligus produser yang terjun ke dunia musik sejak kecil. Pada usia 10 tahun, ia tampil bersama ayahnya, Jack Lesmana, di Bandung dengan instrumen keyboard. Tak lama setelah itu, ia tampil di Taman Ismail Marzuki dalam konser jazz yang melibatkan musisi senior.
Pada 1978, Indra yang saat itu berusia 12 tahun merilis album pertamanya bertajuk Ayahku Sahabatku. Pada tahun yang sama, Indra bersama ayahnya berkesempatan pergi ke Australia untuk tampil dalam pekan budaya ASEAN Trade Fair. Ia juga mendapatkan beasiswa penuh untuk sekolah di New South Wales Conservatory School of Music di Sydney.
Sejak itu, karier Indra semakin berkembang hingga ke Amerika. Pada 1984, Indra merilis album No Standing di Amerika. Ia juga bekerja sama dengan musisi jazz dunia, seperti , Jimmy Haslip dan Airto Moreira.
Tak hanya dengan musisi jazz dunia, Indra juga sering berkolaborasi dengan musisi jazz tanah air. Indra juga memproduseri beberapa album penyanyi kenamaan tanah air, seperti Titi DJ (Ekspresi), Sophia Latjuba (Hanya Untukmu, Tiada Kata), dan Ermy Kulit (Saat yang Terindah).
Hingga kini, Indra Lesmana menjadi musisi jazz Indonesia yang masih aktif berkarya. Ia telah merilis lebih dari 200 komposisi original, dan hampir 50 album, dengan 18 album solonya seperti Nostalgia (1982), For Earth and Heaven (1986), Aku Ingin (1990), Reborn (2000), dan Silver (2005).
(fby/end)[-]
Sentimen: negatif (66%)