Dirut Jadi Tersangka, Begini Kinerja Keuangan & Saham Waskita
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Direktur Utama (Dirut) Waskita Karya (WSKT) Destiawan Soewardjono sebagai tersangka kasus dugaan korupsi.
Kasus ini berkaitan dengan penyimpangan penggunaan fasilitas pembiayaan dari beberapa bank yang dilakukan oleh Waskita Karya (persero) dan PT Waskita Beton Precast pada 2016-2020.
Kinerja Keuangan Waskita
Pada kuartal pertama tahun 2023 ini WSKT mengumumkan kenaikan rugi bersih. Capaian ini terjadi meski secaratop lineperusahaan malah mencatatkan perbaikan kinerja.
Rugi bersih Waskita melonjak 73% menjadi Rp 1,90 triliun pada 2022, dari semula Rp 1,10 triliun setahun sebelumnya.
Sementara itu pendapatan perusahaan tercatat mengalami kenaikan 25% menjadi Rp 15,30 triliun dari semula hanya Rp 12,22 triliun pada tahun 2021.
Sejumlah hal yang menjadi biang kerok membengkaknya rugi bersih perusahaan termasuk tingginya beban pokok pendapatan hingga melonjaknya beban umum administrasi.
Beban pokok pendapatan Waskita tercatat naik 35% atau lebih cepat dari pertumbuhan pendapatan menjadi Rp 13,85 triliun. Secara proporsi, beban pokok pendapatan Waskita tahun lalu 90,53% pendapatan dibandingkan dengan tahun 2021 yang hanya 84,47% pendapatan.
Beban umum dan administrasi perusahaan tercatat naik 18,58% menjadi Rp 2,41 triliun dari semula hanya Rp 2,03 triliun. Komponen terbesar dalam beban tersebut adalah gaji pegawai yang naik 3,59% menjadi Rp 664 miliar.
Waskita dalam laporan keuangan menyebut jumlah pegawai pada akhir Desember 2022 naik 24% menjadi 2.857 karyawan dari periode yang sama setahun sebelumnya.
Kinerja Saham
Saham emiten konstruksi BUMN ini terpantau sudah berada dalam tren penurunan sejak Juni 2021. Dalam tiga bulan terkahir harga saham terkoreksi 21,77%. Saat ini harganya berada di posisi Rp 230/unit. Parahnya lagi, jika dilihat tahunan saham WSKT sudah ambles 36,11% dan longsor 52,67% dalam 6 bulan terakhir.
[-]
-
Ini Dia Sosok Direktur Waskita Karya (WSKT) Yang Korupsi
(fsd/fsd)
Sentimen: positif (50%)