Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Rezim Orde Baru
Institusi: Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Kab/Kota: Malang, Solo
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Bius Prabowo Atasi Mobil Esemka Jelang Pilpres
CNNindonesia.com Jenis Media: Otomotif
Kubu calon Presiden Indonesia Prabowo Subianto meyakini mobil nasional (mobnas) bisa terwujud bila tahun ini ganti presiden. Badan Pemenangan Nasional (BPN) menjelaskan mobnas versi Prabowo merupakan langkah awal dalam pengembangan industri dalam negeri.
Prabowo pernah menyinggung soal mobnas dalam orasinya saat kampanye terbuka di Solo pada Rabu (10/4). Saat itu dia mengatakan, "Kita ingin punya mobil buatan Indonesia yang benar-benar buatan Indonesia, bukan mobil etok-etok (bahasa jawa: pura-pura)".
Prabowo memang tidak menyatakan langsung mobnas etok-etok yang dimaksud menyindir proyek Esemka yang pernah mengangkat nama Presiden Joko Widodo saat masih menjabat Wali Kota Solo (2005 - 2012).
Walau begitu, ucapan pendiri Partai Gerindra itu bisa jadi merujuk ke Esemka yang sampai sekarang sulit diketahui perkembangannya sebab belum ada pernyataan resmi sang produsen, Adiperkasa Citra Esemka Hero (ACEH).
Anggota Dewan Pakar BPN Drajat Wibowo menjelaskan mobnas tidak eksplisit masuk dalam draf program kerja yang sudah disiapkan Prabowo bila terpilih jadi presiden. Meski begitu Drajat mengatakan mobnas menjadi bagian dalam konteks penguatan kapasitas teknologi.
"Enggak kalau untuk menyindir itu rasanya tidak tapi itu masuknya dalam pengembangan industri. Jadi konteksnya untuk penguatan kapasitas teknologi," kata Drajat, Kamis (11/4).
Menurut Drajat bidang teknik permesinan Indonesia jauh tertinggal, padahal katanya anak bangsa pernah sanggup membuat pesawat terbang. Prabowo, kata Drajat, ingin permesinan itu dikembangkan dengan menjadikan mobnas sebagai pemicu.
Drajat mengungkap definisi mobnas yang dimaksud adalah mobil di mana komponen utamanya buatan Indonesia.
"Selama ini, ya maaf, kalau komponen dalam negeri saja itu dibuat persentase kadang misleading. Seperti misalkan Kijang, itu kan komponen dalam negeri sudah tinggi, tapi kan mesinnya bukan dari kita, jadi jantungnya belum kita kuasai," ucap Drajat.
Mobil nasional versi Prabowo, jelas Drajat lagi, bukan barang komersial yang bersaing dengan merek Jepang atau Eropa di dalam negeri, melainkan mobil yang ditujukan buat kebutuhan khusus, misalnya untuk TNI, kepolisian, atau mobil dinas.
Drajat tidak setuju mobnas versi Prabowo dianggap ikut-ikut proyek mobnas Jokowi. Menurut dia mobnas sudah pernah ada sejak era B.J Habibie dan Tommy Soeharto (Hutomo Mandala Putra).
"Mobil nasional itu jangan lupa yang pertama jalan pak Habibie dan Tommy Soeharto, berarti pak Jokowi itu ikut-ikut orde baru. Jangan menyampurkan kepentingan bangsa dengan politik," kata Drajat.
"Pak Jokowi naik melalui Esemka, faktanya Esemka gagal. Kalau kita yang mendapat amanat, kita bisa mewujudkan itu," ucap Drajat.
Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin yang dihubungi CNNIndonesia.com belum buka suara terkait wacana Prabowo yang ingin menghidupkan industri mobil nasional. Kubu Jokowi masih diam seribu bahasa.
Awal keberadaan Esemka untuk mengangkat eksistensi SMK dan pengembangan pendidikan karakter kewirausahaan. Nama Esemka dipilih karena dianggap mencerminkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Pada 2007, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan mencetuskan program teaching factory untuk sekolah-sekolah terpilih. Salah satu satu bidang yang coba dikembangkan adalah perakitan mobil.
Ada lima SMK yang ditunjuk untuk merakit mobil. Lima SMK itu adalah SMKN 2 Surakarta, SMKN 5 Surakarta, SMK Warga Surakarta, SMK 1 Singosari Malang, dan SMK Muhammadiyah 2 Borobudur.
Mobil Esemka Rajawali berjenis Sport Utility Vehicle (SUV) yang dirakit secara manual dengan buatan tangan pun tercipta. Sampai akhirnya Esemka diperkenalkan oleh Jokowi ke nasional pada 2012.
Saat menjabat sebagai Wali Kota, Jokowi menggunakan Esemka sebagai mobil dinasnya dan berjanji akan menjadikan mobil Esemka sebagai mobil nasional.
[-]
Sentimen: negatif (72.7%)