Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Moskow
Tokoh Terkait
Beri Peringatan Keras, Rusia Siap Sita Lebih Banyak Aset Perusahaan Barat!
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Rusia memperingatkan bisa menyita lebih banyak aset milik perusahaan barat. Ini merupakan aksi balas dendam atas apa yang dilakukan Barat ke perusahaan Rusia.
Moskow memang bereaksi keras dan marah terhadap laporan negara-negara Group of Seven (G7) yang sedang mempertimbangkan larangan total ekspor ke Rusia. Ditambah, banyak yang menyerukan sanksi jauh lebih keras untuk membatasi kemampuan Rusia berperang di Ukraina.
Sementara itu, Uni Eropa sedang mempertimbangkan untuk menggunakan aset Rusia yang dibekukan untuk membangun kembali Ukraina. Tahun lalu Jerman menasionalisasi bekas divisi raksasa energi Rusia, Gazprom
"Keputusan yang diadopsi adalah tanggapan atas tindakan agresif negara-negara yang tidak bersahabat," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Melansir dari Reuters, Rabu (26/4/2023).
"Inisiatif ini mencerminkan sikap pemerintah Barat terhadap aset asing perusahaan Rusia," lanjutnya
Rusia sebelumnya mengambil alih kendali perusahaan energi terkemuka Finlandia, Fortum, dan perusahaan asal Jerman, Uniper. Presiden Vladimir Putin pada Selasa malam menandatangani sebuah dekrit yang menetapkan kontrol sementara atas aset Rusia dari dua perusahaan energi milik negara Eropa.
Grup energi Fortum mengatakan sedang "menyelidiki", sementara Uniper yang merupakan mantan anak perusahaan Fortum, mengatakan sedang "meninjau" langkah tersebut. Kementerian Keuangan Jerman belum mengeluarkan komentar.
Langkah tersebut menunjukkan bahwa Moskow telah mengambil tindakan terhadap divisi Uniper Rusia, Unipro (UPRO.MM) dan aset Fortum. Rusia menjelaskan bahwa langkah itu bisa dibatalkan.
Menurut Peskov Dekrit Putin tidak berurusan dengan masalah properti dan tidak merampas aset pemilik. Karena manajemen eksternal bersifat sementara dan hanya berarti pemilik asli tidak lagi memiliki hak untuk membuat keputusan manajemen.
"Tujuan utama dari dekrit tersebut adalah untuk membentuk dana kompensasi untuk kemungkinan penerapan tindakan timbal balik sebagai tanggapan atas pengambilalihan ilegal aset Rusia di luar negeri," ujarnya.
Uniper menguasai 83,73% Unipro, yang mengoperasikan lima pembangkit listrik dengan total kapasitas lebih dari 11 gigawatt di Rusia. Perusahaan ini juga memiliki sekitar 4.300 karyawan.
Fortum mayoritas dimiliki oleh Finlandia, negara yang bergabung dengan aliansi militer NATO awal bulan ini. Moskow mengatakan Finlandia telah melakukan kesalahan berbahaya.
Kementerian luar negeri Finlandia tidak akan segera mengomentari bagaimana keputusan Rusia akan mempengaruhi hubungan antara kedua negara.
"Pemahaman Fortum saat ini adalah, keputusan itu tidak mempengaruhi kepemilikan (kepemilikan terdaftar) aset dan perusahaan di Rusia," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
"Namun, masih belum jelas bagaimana pengaruhnya, misalnya operasi Fortum di Rusia atau proses divestasi yang sedang berlangsung," tambahnya.
(hns/hns)Sentimen: netral (79.9%)