Sentimen
Informasi Tambahan
Event: vaksinasi
Grup Musik: APRIL
Institusi: Universitas Indonesia
Kasus: covid-19, zona merah
Tokoh Terkait
Manusia Bertanggung Jawab Cegah Virus Bermutasi
CNNindonesia.com Jenis Media: Tekno
Para ahli menyebut manusia yang bertanggung jawab membuat virus corona SARS-CoV-2 terus bermutasi atau tidak lewat pencegahan penularan Covid-19.
Sebab, menurut Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono, perilaku manusia yang abailah yang menyebabkan virus Covid-19 ini terus menular hingga akhirnya bermutasi.
"Karena perilaku kita mendorong supaya virus terus bermutasi. Virus tidak bisa berjalan, tidak bisa menular ke orang lain, hanya kita-kita saja yang menularkan ke orang lain. Jadi ada proses problemnya di human behaviour perilaku manusia," kata Pandu.
Sebagai contoh, perilaku 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) yang rendah sejak April di wilayah DKI Jakarta berkorelasi juga dengan peningkatan kasus penularan Covid-19. Sehingga, menurutnya kepatuhan 3M warga perlu ditingkatkan lagi.
[Gambas:Twitter]
Lebih lanjut, Ahli Biomolekuler Ahmad Rusdan Handoyo menjelaskan pasalnya virus memerlukan inang agar bisa bermutasi. Tubuh inang (manusia) inilah yang digunakan virus untuk bereplikasi (memperbanyak diri) hingga akhirnya muncul mutasi-mutasi virus.
"Untuk bisa bermutasi dia harus bereplikasi (dan agar) bisa bereplikasi dia harus ketemu inang dulu," jelasnya saat dihubungi (24/6).
Dengan kata lain, agar bisa bermutasi, virus harus menular dan masuk ke dalam tubuh inangnya yaitu manusia. Sehingga, semakin banyak kasus penularan, maka makin tinggi tingkat mutasi virus.
Pada Selasa (6/7) jumlah kasus harian infeksi virus corona (Covid-19) di Indonesia berada pada posisi ketiga terbesar di dunia setelah Brazil di posisi pertama dan India.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat sebaran daerah yang masuk kategori zona merah atau wilayah risiko tinggi penularan virus corona (Covid-19) melonjak menjadi 96 kabupaten/kota dalam sepekan terakhir dari sebelumnya 60 wilayah.
Sementara peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara termasuk Indonesia didorong oleh mutasi varian Delta virus corona.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan sebanyak 128 variant of concern atau mutasi baru corona terdeteksi di ibu kota. Dari jumlah itu, 87 persen atau 111 kasus di antaranya merupakan varian delta (B.1.617.2).
Hal serupa terjadi di Eropa yang kembali mengalami peningkatan penularan akibat varian Delta yang menyebar di Rusia dan Inggris.
Kedua negara itu mengalami kenaikan kasus baru terbanyak di Eropa. Selain itu penyebarannya juga tercepat dengan Rusia mencatat 20.400 kasus per hari dalam tujuh hari terakhir, ini naik 25 persen dari pekan lalu. Sementara Inggris merekam 16.400 kasus baru, naik 70 persen.
Sehingga, Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menyarankan agar virus tak makin cepat bermutasi dan menimbulkan varian baru menurutnya bisa dilakukan dengan pencegahan penularan virus corona.
Pencegahan penularan dari diri sendiri bisa dilakukan dengan 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas) dan vaksinasi.
"Isolasi karantina efektif 14 hari efektif tidak menimbulkan kontak dengan orang lain itu akan mencegah penularan kepada orang lain," jelasnya (23/6).
Pemerintah juga mesti merespons dengan cepat dan tepat dengan 3T (Tracing, Testing, Treatment). Hal itulah yang dinilai penting sejak awal pandemi hingga akhir pandemi.
"Agar virus tidak bermutasi itu strateginya sama di setiap wabah itu menemukan kasus infeksi secepat mungkin, dan meresponsnya secepat dan setepat mungkin," ujar Dicky.
Senada, Pandu juga merespons bahwa India berhasil menurunkan penularan lantaran melakukan testing dengan masif.
"India testingnya luar biasa, bukan dengan obat... testing, lacak, isolasinya bener, dalam menangani pandemi disitu," tandasnya.
Sebab, keberhasilan mendeteksi orang-orang yang terpapar virus corona dengan cepat, maka dapat memutus mata rantai virus Corona. Pasien yang terinfeksi corona pun sebaiknya langsung dilakukan isolasi dan karantina.
Sehingga, dengan memutus mata rantai penularan menjadi langkah untuk mencegah agar virus pun tak terus bermutasi jadi makin menular seperti terjadi pada varian Delta saat ini.
Infografis - Nama-nama baru varian virus Corona. (Foto: CNN Indonesia/Fajrian) (can/eks)[-]
Sentimen: negatif (99.9%)