Aaron Wan-Bissaka tampil menawan untuk membawa Manchester United ke final Piala FA. Ia bangkit di bawah asuhan Erik ten Hag.

MU mampu mengatasi perlawanan sengit Brighton & Hove Albion pada laga semifinal Piala FA yang digelar di Wembley, Minggu (23/4). Mereka menang 7-6 lewat adu penalti. Laga ini harus ditentukan dengan babak tos-tosan setelah imbang 0-0 selama 120 menit.

MU mampu meredam Brighton yang tampil agresif selama pertandingan. Salah satu pemain yang bermain solid mengawal lini pertahanan MU adalah Aaron Wan-Bissaka.

-

-

Wan-Bissaka begitu sulit dilewati di sisi kanan. Ia berhasil mematikan senjata Brighton, Kaoru Mitoma.

Bak sayap 25 tahun ini permainannya terus meningkat bersama manajer MU, Eric ten Hag. Ia telah mencatatkan 26 penampilan di semua ajang musim ini.

Padahal sebelumnya, ia dianggap bukan level MU. Hal ini karena dirinya dinilai tak punya kemampuan membantu serangan yang cukup baik.

Namun kini bersama Ten Hag, Wan-Bissaka bisa menjalankan tugas bertahan dan membantu serangan dengan baik. Wan-Bissaka mengungkap bahwa dirinya bekerja keras dalam latihan untuk bisa menjalankan sistem yang dikembangkan Ten Hag.

"Saya pikir ini lebih melibatkan di sisi depan, yang diinginkan manajer. Itulah yang kuberikan padanya."

"Dia ingin full-back dan winger berada di lini lawan, jadi jika satu di luar, yang lain menusuk ke dalam. Itulah yang terjadi dalam pertandingan di kedua sisi lapangan.

"Ini memberi lebih banyak opsi untuk pemain lain. Ini menciptakan ruang untuk area lain di lapangan. Sekarang itu hal yang biasa. Itu yang kami lakukan dalam latihan dan apa yang kami latih, jadi kami harus membiasakan diri untuk menciptakan opsi sebanyak mungkin," jelasnya.

Simak Video "Rashford Kecewa Harus Menepi Gegara Cedera"
[-]
(pur/raw)