Jakarta, CNBC Indonesia -  Roket raksasa buatan SpaceX meledak beberapa menit setelah meluncur. Elon Musk, pemilik SpaceX, menyatakan ledakan roket yang dinamakan Starship tersebut adalah uji coba yang sukses.

Starship adalah roket terbesar dan paling bertenaga yang pernah dibuat. Tujuan SpaceX membangun Starship adalah mewujudkan ambisi mengantarkan manusia ke perjalanan luar angkasa jarak jauh. 

SpaceX meluncurkan Starship - yang tingginya mencapai 120 meter, dari fasilitas peluncuran mereka di Texas, Amerika Serikat pada Kamis, 20 April 2023, waktu setempat. 

-

-

Didorong oleh 33 mesin Raptor buatan SpaceX, Starship sukses meluncur tetapi tidak bertahan lama di udara.

Seharusnya, bagian atas dari Starship berpisah dari bagian pendorong, yang diberi nama Super Heavy, tiga menit setelah peluncuran. Namun, kedua bagian tersebut tidak berpisah sehingga akhirnya seluruh roket mulai bergoncang dan akhirnya meledak sekitar 4 menit setelah peluncuran.

Meski berakhir dengan ledakan, SpaceX menyebut uji coba Starship sebagai kesuksesan. Tim SpaceX tampak bersorak saat Spaceship meledak di ketinggian 39 kilometer di atas permukaan Bumi.

Tujuan awal dari uji coba adalah mendorong Starship hingga ketinggian 233 kilometer di atas permukaan Bumi kemudian mengamati kekuatan roket tersebut saat jatuh menembus atmosfer ke titik jatuh di sekitar lautan Hawaii.

Menurut Space, SpaceX memang tidak berharap seluruh rencana mereka sukses karena sebagian besar roket gagal saat uji coba peluncuran pertama.

Lewat Twitter, Elon Musk memberikan selamat kepada seluruh tim SpaceX. Ia mengaku "belajar banyak [dari hasil uji coba perdana] untuk mendukung uji coba berikutnya dalam beberapa bulan ke depan."

[-]

-

Elon Musk Mundur dari Twitter, Masih Punya Jabatan 4 CEO
(dem)