Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Event: Ramadhan, Zakat Fitrah
Institusi: Universitas Indonesia
Tokoh Terkait
Kenapa Ada Tradisi 'Salam Tempel' saat Lebaran? Begini Sejarahnya
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta -
Dalam waktu dekat umat muslim akan merayakan Lebaran. Salah satu tradisi yang ditunggu anak-anak adalah 'salam tempel', di mana mereka mendapatkan uang setelah bermaaf-maafan dengan orang yang lebih tua.
Tahukah kamu kenapa orang umumnya bagi-bagi uang saat Lebaran? Sejak kapan tradisi salam tempel ada?
Ustaz Yusuf Mansur mengatakan tradisi salam tempel saat Lebaran prinsipnya adalah sedekah yang tidak memberatkan atau bukan beban, jadi bukan merupakan suatu keharusan. Kegiatan itu juga dilakukan di banyak negara muslim seperti Arab Saudi.
"Karena prinsipnya sedekah, di Arab juga banyak yang berbagi apalagi di bulan Ramadhan, makin dekat Idul Fitri makin kenceng. Mulai berbagi takjil, pakaian sampai uang," kata dia kepada detikcom, ditulis Kamis (20/4/2023).
Yusuf Mansur bercerita pernah datang ke acara salah satu orang kaya di Arab saat momen Idul Fitri. Di situ lah banyak orang yang memiliki rezeki lebih memutuskan untuk berbagi.
"Saya pernah juga ke acara orang kaya di tanah suci Mekkah, persis kayak di sini habis pengajian dibagi-bagi kurma dan dibagi duit juga segepok, saya kebagian juga alhamdulillah rejeki," jelas dia.
Kepala Program Studi Indonesia Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Sunu Wasono mengatakan tradisi salam tempel saat Lebaran sudah ada sejak lama. Waktunya sendiri tak ada yang tahu pasti, tetapi kemungkinan karena terpengaruh oleh budaya China yang memberikan angpao saat Tahun Baru Imlek.
"Bagi-bagi uang di saat Lebaran merupakan tradisi yang sudah lama berlangsung dan itu telah menjadi bagian dari budaya kita. Ada kemungkinan terpengaruh oleh Budaya China, tapi di hari-hari besar (tidak hanya pada hari Lebaran) kebiasaan bagi-bagi uang atau barang telah menjadi kelaziman," kata Sunu kepada detikcom, ditulis Kamis (20/4/2023).
Kenapa orang umumnya bagi-bagi uang saat Lebaran? kata Sunu itu sebagai semangat berbagi dari orang yang sedang memiliki rezeki lebih karena ada Tunjangan Hari Raya (THR) dari tempatnya bekerja. Apalagi dalam Islam sendiri diajarkan untuk memuliakan satu sama lain dan berbagi.
"Itu merupakan wujud perhatian dan kepedulian yang semuanya dilandasi oleh kasih sayang. Bagi uang kepada anak juga merupakan bagian dari kasih sayang. Kalau dasarnya tulus, semangatnya memberi perhatian atau saling membantu itu bagus, tidak ada masalah," tuturnya.
Tradisi bagi-bagi uang kepada anak-anak juga bisa dianggap sebagai 'hadiah' karena telah berpuasa selama satu bulan lamannya. Dengan begitu, mereka dinilai akan lebih giat lagi menjalankan puasa di tahun selanjutnya.
"Pemberian itu juga merupakan semacam hadiah untuk merangsang atau mendorong anak-anak agar mau puasa untuk tahun depan sampai tutug (selesai). Jadi puasanya tidak model tutup kendang atau puasa di hari pertama dan hari terakhir, tengahnya kosong," imbuhnya.
Sebenarnya tidak ada aturan dalam dunia perencanaan keuangan untuk bagi-bagi salam tempel, tetapi kamu bisa mengalokasikan paling tidak 10-20% THR sebagai anggaran untuk memberikan angpao Lebaran. Itu pun harus dipastikan semua kebutuhan utama sudah terpenuhi.
"Prioritas utama harus didahulukan seperti uang transport pergi pulang kalau mudik, zakat dan sedekah, konsumsi Lebaran kalau semua yang bersifat wajib sudah dilakukan, baru boleh alokasikan ke amplop," kata Perencana Keuangan Eko Endarto.
(aid/das)
Sentimen: positif (99%)