Tentara vs Guru dan Perjuangan Atlet MMA Indonesia Wujudkan Mimpi dari San Diego
Liputan6.com Jenis Media: Bola
Ronal dan kawan-kawan telah berada di San Diego, Amerika Serikat, sejak Februari lalu. Bersama dengan petarung dari Afghanistan, Tajikistan, Italia, dan Inggris, mereka menjalani program training camp bernama MMA Fight Academy.
Tujuannya hanya satu: mendapatkan kontrak profesional sebagai petarung MMA di ajang UFC. Selama berada di San Diego, mereka mendapat pelatihan level dunia di bawah asuhan, dua pelatih kawakan, Marc Fiore dan Jack Buracker.
Marc Fiore, mantan pelatih gulat ternama AS sebelumnya berhasil membawa Jeka Saragih mendapatkan kontrak 5 pertandingan dari UFC. Sementara Jack merupakan ahli Jiu Jitsu yang juga pemilik Studio 540 bersama Graham Boylan.
MMA Fight Academy digagas oleh Boylan. Pria asal Irlandia itu merupakan presiden Cage Warriors, promotor pertarungan MMA yang mengorbitkan nama Conor McGregor. Dalam menjalankan program ini, Boylan bekerjasama dengan Mola.
"Program ini adalah ide yang bertujuan mengembangkan para petarung MMA profesional yang tidak memiliki fasilitas latihan dan petunjuk nyata menuju dunia MMA," kata Boylan dalam sesi jumpa pers di L'Abuerge, Camino, Del Mar, San Diego, Amerika Serikat, Kamis (13/4/2023) waktu setempat.
Menurut Boylan, usia MMA sebagai salah satu cabang olahraga masih terbilang muda. Karena itu, program pembinaan juga masih belum sepenuhnya ideal. "Dengan usia 25 tahun olahraga ini, pengembangan dan jalan bagi petarung masih sampai saat ini masih buram," kata Boylan.
"MMA berawal dari Amerika Serikat, lalu Brasil masuk, Inggris masuk, Australia masuk. Sekarang setelah 25 atau 30 tahun, kenapa tidak Italia, kenapa tidak Indonesia. Olahraga terus berkembang, jadi kenapa tidak. Kami di sini hadir untuk membantu mereka," kata Marc Fiore menambahkan.
Sentimen: positif (57.1%)