Sentimen
Netral (64%)
19 Apr 2023 : 22.16
Informasi Tambahan

BUMN: Garuda Indonesia

Kasus: zona merah

Tokoh Terkait

Sempat Keok, Rupiah Menguat Lagi ke Rp14.876 per Dolar AS Sore Ini

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

19 Apr 2023 : 22.16
Sempat Keok, Rupiah Menguat Lagi ke Rp14.876 per Dolar AS Sore Ini
Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.876 per dolar AS pada Senin (8/8) sore. Mata uang Garuda kembali menguat 18 poin atau 0,12 persen perdagangan sebelumnya.

Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.915 per dolar AS.

Mata uang Asia lainnya kompak berada di zona merah. Tercatat, won Korea Selatan melemah 0,62 persen, baht Thailand melemah 0,02 persen, peso Filipina melemah 0,59 persen, ringgit Malaysia melemah 0,19 persen dan yen Jepang melemah 0,11 persen.

-

-

Sementara, mata uang di negara maju terpantau bervariasi. Euro Eropa melemah 0,01 persen, dolar Kanada menguat 0,17 persen, dan franc Swiss menguat 0,28 persen.

Kemudian, dolar Australia menguat 0,69 dan poundsterling Inggris menguat 0,08 persen.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan penguatan dolar ditopang oleh imbal hasil treasury yang tinggi setelah rilis data ketenagakerjaan yang tercatat bagus.

Selain itu ada pandangan bahwa The Fed akan kembali menaikkan suku bunga pada rapat FOMC lanjutan akibat inflasi yang masih tinggi.

"Pedagang saat ini melihat probabilitas 73,5 persen The Fed melanjutkan laju kenaikan suku bunga 75 basis poin untuk keputusan kebijakan berikutnya pada 21 September, dari sekitar 41 persen sebelum data penggajian yang kuat secara mengejutkan pada hari Jumat menimbulkan kekhawatiran bahwa pertumbuhan upah akan memicu tekanan inflasi," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (8/8). 

Selain itu, dari sisi domestik pasar melihat cadangan devisa yang turun pada Juli.

"Selain itu, posisi cadangan devisa pada Agustus ini juga diperkirakan akan kembali menurun di kisaran US$131 miliar. Hal ini karena neraca perdagangan Indonesia berpotensi lebih kecil, sementara outflow masih akan terus berlanjut," pungkasnya.

[-]

(Idy/dzu)

[-]

Sentimen: netral (64%)