Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Perang Dunia II
Kab/Kota: Semarang, Surabaya, Tiongkok, Kudus
Sangat Dekat dengan Soeharto, Sosok Ini Bisa Kuasai Dunia
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Tak Terelakkan bahwa gurita bisnis keluarga Salim dipengaruhi salah satunya oleh kedekatannya dengan Presiden kedua RI Soeharto. Berikut sejarah awal mula kedekatan keduanya.
Invasi Jepang ke Tiongkok pada 1937 membuat seluruh orang Tionghoa panik. Tentara Jepang yang terkenal kejam membuat penduduk di sana lari tunggang-langgang. Begitu juga Liem Sioe Liong. Saat militer Dai Nippon sampai ke kediamannya di Futching pada 1938, Liem yang masih berusia 20 tahun terpaksa kabur. Dia tidak ingin hidup di tangan Jepang, baik itu bekerja paksa, bertempur, apalagi mati di tangan mereka.
Liem kabur dengan kapal laut yang membawanya ke Surabaya. Menurut Sori Ersa Siregar dan Kencana Tirta Widya dalam Liem Sioe Liong: Dari Futching ke Mancanegara (1988), di Jawa memang sudah ada keluarganya yang lebih dulu merantau. Tepatnya di Kudus, pamannya, Liem Mo Sing, sudah punya pabrik minyak kacang tanah. Dia lantas bekerja di sana.
Setelah dirasa cukup menimba ilmu bisnis, Liem membuka usaha kredit barang rumah tangga. Sayang, situasi 1940-an membuat sektor ekonomi runyam karena Perang Dunia II (1939-1945) dan Perang Kemerdekaan (1945-1949). Bisnis Liem pun berantakan.
Barulah ketika Indonesia merdeka, pria kelahiran 1916 ini mulai menata kembali bisnisnya. Kali ini, dia bermain di impor cengkeh dan urusan logistik tentara. Khusus yang terakhir, sukses membawa Liem ke puncak kesuksesan.
"Liem adalah penyuplai logistik pasukan Kolonel Soeharto dan membuat prajurit terkesan dengan semangat, ketekunan, dan kepribadiannya," tulis Richard Borsuk dan Nancy Chng dalam Liem Sioe Liong's Salim Group: The Business Pillar of Suharto's Indonesia (2014)
Mulanya, Liem tidak mengenal Soeharto secara dekat. Untuk urusan bisnis, dia hanya berkomunikasi dengan Sulardi yang kemudian memperkenalkannya pada Soeharto. Perkenalan inilah yang membuat hidup Liem berpuluh-puluh tahun kemudian mengalami perubahan. Belakangan diketahui kalau Sulardi adalah sepupu Soeharto.
Pada 1952, Liem pindah ke Jakarta. Disanalah dia semakin mengembangkan bisnisnya. Tercatat, dalam kurun waktu empat tahun saja, dia memiliki usaha manufaktur dan mendirikan Bank Windu Kentjana dan Bank VN Asia (Bank ini jadi cikal bakal Bank Central Asia).
Pada saat bersamaan, Soeharto menjadi Panglima Diponegoro di Semarang. Dia tidak lupa pada Liem yang pernah berkenalan di masa perang. Soeharto yakin kalau Liem adalah pengusaha cerdas. Karenanya, jenderal itu memperbolehkan Liem untuk masuk ke dalam jaringan bisnis Soeharto. Lewat perantara staf Soeharto, Sudjono Humardani, terbentuklah simbiosis mutualisme antara keduanya yang bertahan hingga lama.
"Soeharto melindungi Liem dan memastikan bisnisnya berjalan dengan mengizinkannya melakukan monopoli dan mendapat keistimewaan. Timbal balik Liem adalah berupa dana yang disalurkan kepada Soeharto, keluarganya, beberapa jenderal, dan lainnya," tulis Richard Borsuk dan Nancy Chng.
Sejak 1960-an, Liem mulai berbisnis dengan saudara Soeharto. Saat Soeharto mulai berkuasa, dia terlibat lebih dalam urusan bisnis negara. Pada 1967, dia dipercaya oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mengurusi impor beras. Besarnya kepercayaan Soeharto kepada Liem lebih dari sekedar rekan bisnis. Ketika etnis Tionghoa di Indonesia wajib menggunakan nama "Keindonesiaan", Soeharto memberikan nama pengganti Liem Sioe Liong, yakni Sudono Salim.
Tiap kata dalam nama baru Liem dipilih Presiden ke-2 itu dengan arti khusus. "Soe" atau "Su" berarti "baik" dalam Bahasa Jawa. "Dono" adalah "dana", yang merujuk pada uang. "Sa" artinya "tiga" dari Bahasa Mandarin. Lalu, "Lim" pengganti "Liem".
Pemilihan nama baru Liem menunjukkan bahwa Soeharto benar-benar mempercayai Liem. Setelahnya terjadi hubungan yang saling menguntungkan antara keduanya: Liem jadi pilar bisnis Soeharto.
[-]
-
Dari Ruangan Kecil, Gang of Four Bekerja 'Menguasai' Dunia(fsd)
Sentimen: positif (94%)