Sentimen
Positif (88%)
19 Apr 2023 : 12.49
Tokoh Terkait

Red Flag! Ini Tanda Kena Tipu di Kencan Online

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno

19 Apr 2023 : 12.49
Red Flag! Ini Tanda Kena Tipu di Kencan Online

Jakarta, CNBC Indonesia - Bagi Anda yang baru atau gemar menggunakan aplikasi kencan online, perlu kenali tanda ini jika tak ingin tertipu.

Ilmuwan telah mempersempit ciri-ciri para penipu dan menguraikan "tahapan" penipuan romantis di aplikasi kencan online.

"Penipuan asmara terus menjadi masalah yang terus berkembang, dan penelitian dalam bidang ini penting untuk mengurangi korban," kata Dr. Lynsay A. Shepherd, dikutip dari NewYork Post, Selasa (18/4/2023).

-

-

Jenis penipuan kencan ini telah menjadi hal lumrah terjadi dalam dekade terakhir. Namun ia berharap dengan menyebarkan fakta termasuk soal tanda-tandanya, bisa mencegah lebih banyak lagi kasus kejahatan dunia maya.

Shepherd, bersama dengan rekan penulis Alexander Bilz dan Profesor Graham Johnson, menyaring ratusan studi untuk menghasilkan tinjauan komprehensif tentang bagaimana penipuan romantis terjadi.

Penipu biasanya tampil sebagai orang romantis, menggunakan taktik seperti keingintahuan, sanjungan, nama hewan peliharaan, dan tawaran menjanjikan untuk memanipulasi korban secara emosional. Ini merupakan cara yang membuat korban percaya bahwa hubungan online mereka asli.

Para peneliti juga mengidentifikasi beberapa karakteristik profil tipikal yang digunakan penipu sebagai front online, seperti menyombongkan diri sebagai afiliasi militer atau menggambarkan diri mereka sebagai "takut akan Tuhan". Mereka juga merekayasa "tragedi" masa lalu agar membuat diri mereka dipercaya korban.

Adapun korbannya, mereka biasanya berpendidikan, wanita lajang berusia antara 35 dan 54 tahun. Sasaran mereka juga jenis yang gaptek alias gagap teknologi, sedang mencari cinta di luar negeri, atau memiliki kecenderungan impulsif.

Penipu romantis biasanya memulai dengan memulai percakapan dengan korbannya, sebelum dengan cepat mencoba menjalin hubungan online.

Begitu mereka membuat korban mereka "terpancing" secara emosional dan berinvestasi dalam hubungan virtual, mereka akan meminta uang menggunakan "bahasa emosional dan mendalam", laporan itu menjelaskan.


[-]

(Intan Rakhmayanti/ayh)

Sentimen: positif (88.9%)