Frank Lampard gagal membuat keajaiban dalam duel Liga Champions Chelsea vs Real Madrid di Stamford Bridge. Strategi yang dia usung bahkan terbilang aneh, terutama soal posisi N'Golo Kante.

Dalam kondisi tertinggal 0-2 di agregat, Lampard memilih memainkan trio gelandang N'Golo Kante, Mateo Kovacic, dan Enzo Fernandez. Di depan mereka ada Conor Gallagher yang menyokong Kai Havertz sebagai penyerang

Dua wing back yaitu Reece James dan Marc Cucurella juga dimainkan sebagai pemain inti. Mereka diplot sebagai pemain-pemain yang menyusun serangan di sisi lapangan.

-

-

Strategi Lampard ini, bila melihat penampilan di babak pertama terbilang membuat Chelsea efektif. Pemanfaatan lebar lapangan lalu sosok Reece James serta Cucurella yang aktif bergerak di sisi lapangan membuat lini belakang Madrid kesulitan.

Masalah yang kemudian timbul dari strategi ini adalah keberadaan Kante. Kante yang biasanya dikenal sebagai gelandang jangkar kali ini diminta oleh Lampard bermain lebih maju.

Pada babak pertama Kante sempat berdiri bebas di kotak penalti. Namun tendangan Kante melebar di sisi kiri gawang.

Mungkin awalnya sejumlah suporter berpikir bahwa Kante hanya kebetulan mendapat peluang itu, sampai akhirnya pada perkembangan menit-menit berikutnya, Kante memang diplot untuk terus menusuk ke kotak penalti.

Peran Kante di laga itu tak ubahnya seperti second striker yang masuk dari lini kedua. Dalam beberapa momen saat Chelsea menyusun skema serangan, terlihat jelas Kante memang memasuki kotak penalti untuk menunggu umpan.

Bahkan Kante juga berupaya menyambut umpan-umpan silang yang mengalir ke kotak penalti. Selain tendangan yang melebar, Kante juga sempat punya peluang lain untuk melepaskan tembakan dari jarak dekat. Tetapi kali ini tendangan Kante diblok oleh bek-bek Real Madrid.

Pilihan menempatkan Kante sebagai sosok second striker jelas merupakan pilihan janggal. Di saat Chelsea sedang butuh gol, Kante yang torehan golnya tidak impresif adalah pilihan yang aneh untuk dipercaya bergerak di kotak penalti.

Di bangku cadangan Chelsea saat itu, masih terdapat nama-nama pemain yang punya naluri serang lebih baik yaitu Raheem Sterling, Joao Felix, Mykhailo Mudryk, dan Mason Mount yang pada akhirnya baru turun sebagai pemain pengganti di babak kedua. Selain itu, ada pula Christia Pulisic dan Hakim Ziyech dalam daftar pemain cadangan yang tak dimainkan.

Chelsea pada akhirnya gagal mencetak gol dan kalah 0-2. The Blues tersingkir dengan agregat 0-4.

[-]

[-]