Sentimen
Negatif (66%)
18 Apr 2023 : 16.30
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Tokoh Terkait

BI Prediksi Neraca Pembayaran Kuartal I 2023 Surplus

18 Apr 2023 : 16.30 Views 1

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi

BI Prediksi Neraca Pembayaran Kuartal I 2023 Surplus

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia memperkirakan transaksi berjalan triwulan I-2023 bisa mencatat surplus ditopang oleh surplus neraca perdagangan barang sebesar USD 12,3 miliar.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, juga memperkirakan transaksi modal dan finansial triwulan I-2023 bisa mencatat surplus seiring aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi portofolio pada triwulan I 2023 yang mencatat net inflows sebesar USD 4,7 miliar.

Adapun aliran masuk modal asing ke investasi portofolio terus berlanjut pada April 2023 yang hingga 14 April 2023 mencatat net inflows USD 1,2 miliar.

"Perkembangan positif di aliran masuk modal asing sejalan dengan dampak meredanya ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah kondisi ekonomi domestik yang terus membaik seperti pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inflasi yang rendah, dan imbal hasil aset keuangan yang menarik," kata Perry dalam konferensi Pers RDG periode April 2023, Selasa (18/4/2023).

Di samping itu, BI mencatat posisi cadangan devisa Indonesia akhir Maret 2023 juga terus meningkat menjadi USD 145,2 miliar, setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

"Berbagai kinerja positif tersebut diprakirakan berlanjut sehingga NPI 2023 diprakirakan mencatat surplus, dengan transaksi berjalan dalam kisaran surplus 0,4 persen sampai dengan defisit 0,4 persen dari PDB," ujarnya.

Neraca Transaksi Modal dan Finansial

Sementara itu, neraca transaksi modal dan finansial diperkirakan mencatat surplus yang lebih tinggi didukung oleh aliran masuk modal asing dalam bentuk PMA dan investasi portofolio.

Diketahui, dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 April 2023 memutuskan tetap mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5,75 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,00 persen, dan suku bunga Lending Facility tetap sebesar 6,50 persen.

"Keputusan ini konsisten dengan stance kebijakan moneter yang pre-emptive dan forward looking untuk memastikan terus berlanjutnya penurunan ekspektasi inflasi dan inflasi ke depan," kata Perry.

Bank Indonesia meyakini bahwa BI7DRR sebesar 5,75 persen memadai untuk mengarahkan inflasi inti tetap terkendali dalam kisaran 3,0±1 persen di sisa tahun 2023, dan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) kembali ke dalam sasaran 3,0±1 persen lebih awal dari perkiraan sebelumnya.

Sentimen: negatif (66.3%)