Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: Universitas Indonesia
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Cara Kerja Alat Rapid Test Antigen Banyak Dijual Online
CNNindonesia.com Jenis Media: Tekno
Alat rapid test antigen banyak dijual online berikut harganya yang bervariasi mulai dijual satuan atau per boks dengan harga jutaan dengan isi 20-25 alat. Masyarakat pun bisa mengunjungi toko untuk membeli alat deteksi virus corona SARS-CoV-2.
Untuk diingat, rapid test atau test cepat kerap dipilih sebagai metode deteksi dini dari virus SARS-CoV-2 dalam tubuh. Ada dua jenis rapid test yang bisa digunakkan untuk mendeteksi virus corona, yakni rapid test antibodi dan rapid test antigen.
Lewat dua cara itu disebut bisa melaporkan hasil tes Covid-19 dalam waktu kurang dari 30 menit. Meski begitu tiap metode memiliki akurasi deteksi yang jauh beda.
Salah satu Dokter Spesialis Paru dari Universitas Indonesia, Erlina Burhan menyebut rapid test antigen jauh lebih akurat dibandingkan rapid test antibodi untuk mendeteksi virus Corona.
Karena rapid test antigen diketahui mendeteksi keberadaan virus penyebab covid-19, bukan mendeteksi antibodi tubuh terhadap penyakit Covid-19.
Ia mengatakan antibodi terkadang belum muncul pada fase awal ketika terpapar virus corona, sehingga tidak terdeteksi melalui rapid test antibodi. Hal ini menyebabkan hasil negatif palsu, padahal pasien itu sebetulnya telah terinfeksi virus corona.
"Swab antigen atau rapid tes antigen ini diproyeksikan untuk gantikan rapid tes antibodi karena antigen ini memiliki akurasi lebih baik dibandingkan rapid tes antibodi. rapid antigen ini sama cepatnya dengan sudah ada hasil," kata Erlina kepada CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.
Sedangkan rapid tes antigen, kata Erlina, menggunakan metode usap dari hidung atau tenggorokan, layaknya pengambilan sampel pada tes Polymerase Chain Reaction (PCR).
Namun yang diambil adalah sampel antigen atau protein yang dikeluarkan oleh virus. Sampel itu bisa disebut bagian protein terluar yang ada di bagian tubuh virus corona.
Ia menilai antigen dapat terdeteksi saat terdapat infeksi di tubuh seseorang. Lewat cara itu, rapid test antigen dapat mendeteksi keberadaan antigen virus corona pada orang yang sedang mengalaminya.
Namun begitu test PCR masih menjadi standar tertinggi untuk mendeteksi Covid-19. Hal itu lantaran tingkat akurasi rapid test antigen masih lebih rendah dibandingkan PCR.
Erlina menjelaskan berdasarkan penelitian yang dilakukan di Belgia, terdapat 105 temuan deteksi lewat rapid test antigen yang kurang sensitif, dibandingkan dengan PCR.
Deteksi lewat antigen hanya mendeteksi antara 11,1 persen hingga 45,7 persen yang positif dibandingkan dengan yang positif dari PCR. Alhasih antigen juga disebut sering menghasilkan negatif palsu.
Meski begitu patut diingat bahwa hasil test PCR bisa memakan waktu beberapa hari dibandingkan rapid test yang membutuhkan waktu 30 menit.
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio, juga berpendapat serupa. Ia menilai tes usap PCR memang memiliki akurasi tinggi, meskipun dibutuhkan beberapa hari untuk mengetahui hasilnya.
Amin menuturkan tes swab dilakukan dengan mengambil sampel pada bagian hidung atau tenggorokan. Kemudian sampel itu dikirim ke laboratorium untuk ditemukan tanda-tanda materi genetika virus.
Lalu pada sampel itu dilakukan tes diagnostik di laboratorium memakai PCR dengan tingkat akurasi tinggi. Sehingga swab test PCR disebut memakan waktu lama dibandingkan rapid test antigen.
(can/mik)[-]
Sentimen: negatif (99.9%)