Gigi Hadid Janji Sumbang Gaji untuk Ukraina dan Palestina
CNNindonesia.com Jenis Media: Hiburan
Jakarta, CNN Indonesia --
Model Gigi Hadid berjanji akan menyumbangkan gajinya dari peragaan busana Musim Gugur 2022 kepada warga Ukraina dan Palestina yang terdampak perang. Janji itu disampaikan Gigi di akun Instagram pribadinya sambil membagikan momen saat menjalani peragaan busana.
Gigi Hadid mengaku tak bisa mengendalikan jadwal peragaan busana yang terjadi di tengah-tengah invasi Rusia ke Ukraina. Oleh karena itu, ia akan menyumbangkan pendapatannya kepada warga Ukraina serta Palestina.
"Memiliki jadwal Fashion Month yang ditetapkan, itu berarti saya dan kolega saya sering menghadirkan koleksi mode baru selama masa-masa yang memilukan dan traumatis dalam sejarah," tulis Gigi Hadid di Instagram, Senin (7/3).
[Gambas:Instagram]
"Saya berjanji untuk menyumbangkan penghasilan saya dari pertunjukan Musim Gugur 2022 untuk membantu mereka yang menderita akibat perang di Ukraina," lanjutnya.
Gigi Hadid juga menyuarakan agar setiap orang peduli atas ketidakadilan manusia yang terjadi saat ini. Ia juga berharap setiap individu dan memandang sesamanya sebagai saudara tanpa membedakan ras dan agama.
"Pada akhirnya, nyawa tak berdosa membayar para pemimpin perang. LEPASKAN UKRAINA. LEPASKAN PALESTINA. PERDAMAIAN. PERDAMAIAN. PERDAMAIAN," tulis Gigi Hadid dengan tegas.
Sebelumnya, pasangan artis Blake Lively dan Ryan Reynolds juga berjanji akan turut mendukung setiap sumbangan untuk pengungsi Ukraina akibat invasi Rusia hingga US$1 juta atau sekitar Rp14,3 miliar. Janji itu disampaikan Ryan Reynolds di media sosial beberapa waktu lalu.
Sementara itu, serangan Rusia ke Ukraina tak menunjukkan tanda-tanda mereda hingga Senin (7/3). Meski sudah ada kesepakatan gencatan senjata di dua kota, gempuran Rusia di Ukraina malah makin menggebu.
Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) mencatat lebih dari 360 warga sipil tewas di Ukraina sejak invasi Rusia yang dimulai pada 24 Februari 2022.
Dilansir dari CNN, Senin (7/3), sebanyak 1.123 warga sipil telah terluka, termasuk 364 tewas dan 759 terluka, kata OHCHR, sambil mengakui bahwa angka sebenarnya kemungkinan "jauh lebih tinggi."
(fby/pra)
[-]
Sentimen: negatif (66%)