Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyoroti peringkat FIFA Indonesia saat peringatan ulang tahun ke-93 PSSI di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat (14/4).

PSSI lahir pada 19 April 1930. Peringatan ini dipercepat karena bertepatan dengan pertandingan Timnas Indonesia U-22 vs Lebanon. Dalam usia ke-93 ini posisi PSSI di peringkat ke-149.

Meski masih jauh dari memuaskan, Erick cukup bahagia. Ini tak lain karena peringkat ke-149 menjadi yang terbaik selama satu dekade terakhir. Menurut Erick ini sinyal positif.

-

-

"Kalau kita melihat 10 prestasi terakhir kita tidak pernah di bawah [ranking] 150. Nah, ini baru dua bulan sudah ke-149, Artinya apa? Kalau kita kerja lebih giat lagi, potensinya luas," kata Erick.

Mengacu laman resmi FIFA, pada 2013 Indonesia bertengger di posisi ke-170, lantas 161 pada 2014, 178 di 2015 saat disanksi FIFA, kemudian 191 saat aktif lagi pada 2016.

Pada akhir tahun 2017 posisi Indonesia sempat naik ke-177, kemudian 164 pada 2018, lantas 173 pada 2019 dan tak beranjak pada 2020, setelah itu turun ke-175 pada 2021, dan ke-160 pada 2022.

Dua bulan setelah Erick memimpin PSSI, kini Indonesia berada di urutan ke-149. Saat Erick memimpin PSSI pada Februari 2023, negeri 1000 pulau ini ada di posisi ke-151.

Menurut Erick ini tanda positif. Jika semua elemen siap bekerja keras, baik pengurus PSSI, pemain, pengelola liga, dan wasit, sepak bola Indonesia diyakini akan kian maju.

"Tinggal bagaimana kita kompak, kita bersatu. Ini bukan kerja individu. Ini kerja sama sama, supaya kita memastikan Timnas kita bisa juga dapat peringkat yang lebih baik," kata Erick.

"Masa ekonomi kita tumbuh terus, tahun ini diprediksi tumbuh lima persen. Banyak negara di Eropa di bawah kita ekonominya, tapi jangan sampai pertumbuhan ekonomi ini bertolak belakang dengan prestasi olahraga," ujar Erick menambahkan.

Sayang, peringatan HUT PSSI nan penuh hikmat tak diiringi hasil positif dari Timnas Indonesia U-22. Skuad arahan Indra Sjafri itu kalah 1-2 dari Lebanon di laga uji coba jilid pertama.

[-]