Sentimen
Positif (47%)
14 Apr 2023 : 13.45
Informasi Tambahan

BUMN: Garuda Indonesia

Kasus: zona merah

Tokoh Terkait

Rupiah Melemah Tipis ke Rp14.911 Gegara Sentimen The Fed

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

14 Apr 2023 : 13.45
Rupiah Melemah Tipis ke Rp14.911 Gegara Sentimen The Fed
Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp14.911 per dolar AS pada perdagangan pasar spot pada Rabu (3/8) sore. Mata uang Garuda melemah 22,5 poin atau 0,15 persen dibandingkan sebelumnya.

Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.917 per dolar AS di perdagangan hari ini.

Sore ini, mata uang Asia bergerak bervariasi. Terpantau yen Jepang menguat 0,03 persen, dolar Singapura menguat 0,12 persen, dan baht Thailand melemah 0,01 persen.

-

-

Kemudian, yuan China melemah 0,03 persen, won Korea Selatan melemah 0,41 persen, peso Filipina melemah 0,55 persen, ringgit Malaysia melemah 0,05 persen, dan dolar Hong Kong stagnan.

Sementara, mayoritas mata uang utama di negara maju tampak berada di zona merah sore ini. Euro Eropa menguat 0,20 persen, franc Swiss melemah 0,11 persen, poundsterling Inggris menguat 0,15 persen, dan dolar Australia menguat 0,13 persen.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pelemahan rupiah disebabkan oleh pernyataan The Fed yang bakal tetap agresif di rapat FOMC berikutnya. Artinya, era kenaikan suku bunga tinggi masih tetap berlanjut, sehingga dolar AS menguat.

"Dolar menguat tajam terhadap mata uang lainnya pada hari Rabu karena pernyataan pejabat Federal Reserve AS mengisyaratkan bahwa lebih banyak kenaikan suku bunga akan datang dalam waktu dekat dan kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan AS-China," kata dia dalam keterangan resmi.

Meski demikian, tekanan ke rupiah dinilai masih lebih baik dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Sebab, fondasi perekonomian Indonesia cukup kuat, tercermin dari berbagai indikator motor penggerak ekonomi.

"Selain itu, investasi dan ekspor yang diperkirakan tetap kuat hingga akhir tahun akan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di tahun 2022," jelasnya.

[-]

(idy/sfr)

Sentimen: positif (47.1%)