Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: iKON
Kab/Kota: London
Kasus: pembunuhan
Tokoh Terkait
Killing Eve Musim 4, Obsesi Lanjutan antara Intelijen dan Pembunuh Pro
CNNindonesia.com Jenis Media: Hiburan
Jakarta, CNN Indonesia --
Pada tiga musim terdahulu, serial Killing Eve mengisahkan tentang seorang agen MI5 bernama Eve Polastri (diperankan Sandra Oh) yang memburu Villanelle (Jodie Comer), seorang pembunuh bayaran profesional.
Kisah Eve di musim pertama yang dapat disaksikan di Mola bermula dari kejenuhan Eve dalam bekerja. Dia menginginkan misi yang lebih berbahaya, dan dia tahu dia dapat menyelesaikannya. Tanpa sepengetahuan pengawasnya, Frank Haleton (Darren Boyd), Eve diam-diam mulai mengerjakan sejumlah kasus pembunuhan. Dia menduga, pelaku aksi pembunuhan itu adalah seorang perempuan.
Namun penyelidikan Eve terpaksa terhenti ketika Frank mengetahuinya. Tak butuh lama, Frank menyingkirkan Eve dari MI5. Pada saat bersamaan, kabar itu sampai pada seorang agen MI6, Carolyn Martens (Fiona Shaw) yang sependapat dengan dugaan Eve terkait pembunuh bayaran perempuan.
Bersama, Eve dan Carolyn pun melacak keberadaan Villanelle, juga berupaya mengungkap identitas para penyewa jasa si pembunuh bayaran. Serial Killing Eve menjadi semakin menarik perhatian karena menampilkan pergolakan batin dari para tokoh yang hampir semuanya perempuan. Terlebih, Eve dan Villanelle mulai saling terobsesi satu sama lain.
Para perempuan yang memerankan karakter-karakter utama dalam Killing Eve ini pun digambarkan begitu unik, kuat, dan tangguh. Misalnya, Villanelle. Dia merupakan anggota sindikat kejahatan the Twelve, seorang psikopat yang mampu melakukan banyak hal berbahaya, termasuk melukai orang. Namun, Villanelle selalu tampil penuh gaya, dan menjalani hidup mewah dari uang yang didapat dari membunuh.
Dalam pemutaran tiga musim Killing Eve, Villanelle kerap mendapat perhatian berbeda berkat gaya fesyennya yang berkelas. Jangan salah, Villanelle sering tampil mempesona dengan mengenakan pakaian dari rumah mode dunia seperti dari Chloe. Dia bahkan beberapa kali disebut sebagai ikon mode, seperti halnya Carrie Bradshaw dari serial Sex and The City.
Serial Killing Eve memasuki musim ke-4, yang menampilkan sejumlah perubahan segar dengan ketegangan yang intens dalam mendapatkan The Twelve. (Foto: arsip Mola)
Tak hanya aksi penuh ketegangan dari intelijen yang tengah memburu pembunuh bayaran, serial Killing Eve juga memiliki selipan humor gelap di sana-sini. Meski sederhana, tapi terasa menyegarkan. Menampilkan kaum perempuan jagoan sebagai mayoritas, serial Killing Eve tetap memiliki suami Eve, Niko Polastri (Owen McDonnell) yang digambarkan harus menjalani pernikahan yang begitu membosankan.
Dirilis perdana pada 2018, Killing Eve merupakan bentuk visual dari novel berjudul Codename: Villanelle yang ditulis oleh Luke Jennings. Memiliki penulis naskah yang berbeda di setiap musim, serial ini tercatat pernah melibatkan Phoebe Waller-Bridge yang menyabet penghargaan British Academy Television Award for Best Female Comedy Performance di Fleabag; Emerald Fennel yang berperan sebagai Camilla Parker-Cowles dalam drama sejarah The Crown; serta Suzanne Heathcote yang juga menulis naskah Fear of The Walking Dead.
Aksi Sandra Oh dalam Killing Eve pun mendapatkan apresiasi pada ajang Golden Globe Award 2019 sebagai Best Performance by an Actress in a Television Series-Drama. Sementara, Jodie Comer pernah berkesempatan naik panggung di helatan Emmy Awards 2019 untuk kategori Lead Actress in a Drama Series. Sejak tayangnya, serial Killing Eve sendiri dua kali menyabet Piala Emmy, juga dua Piala Golden Globes.
Pada episode pertama musim keempat Killing Eve, getar ketegangan tersampaikan hanya dalam dua menit pertama, menampilkan sosok misterius mengendarai sepeda motor besar, melalui jalan-jalan sempit yang dipenuhi poster politik.
Sosok itu ternyata berhenti di kantor Konstantin (Kim Bodnia), wali kota yang sebenarnya bagian dari komplotan The Twelve, sekaligus berperan sebagai pelindung Villanelle. Usai menghajar para penjaga, tanpa ragu sosok misterius tersebut kemudian mengacungkan senjata api kepada Konstantin.
Bagi penggemar yang menantikan lanjutan dari akhir musim ketiga yang memperlihatkan perpisahan Eve dan Villanelle di London Bridge, episode pertama musim keempat ini mungkin tak langsung memenuhi harap. Di sisi lain, Killing Eve tampaknya bakal menyajikan sentuhan segar, ditandai dengan pemilihan kota kecil di Rusia sebagai lokasi syuting, alih alih Kota London.
Perubahan lain adalah Villanelle yang tampil sebagai Nelle Petrova, namun masih menyimpan obsesi terhadap Eve. Bukan tak mungkin, perubahan itu dia lakukan demi Eve. Sementara, karakter Eve digambarkan semakin keras dan pemarah, sedangkan Carolyn mengembangkan ambisi mengejar The Twelve yang telah menyebabkan kematian sang anak di musim ketiga.
Serial Killing Eve kini menjadi lebih menarik dalam cara baru, dengan permasalahan yang kompleks. Apakah Eve (atau Carolyn) berhasil menghancurkan The Twelve? Bagaimana dengan obsesi Villanelle terhadap Eve? Apa motivasi yang melatarbelakangi perubahan drastis itu?
Seluruh musim serial Killing Eve dapat disaksikan eksklusif di Mola, juga episode pertama musim keempat yang tayang premiere pada 28 Februari silam.
(rea/rea)
Sentimen: negatif (88.9%)