Jakarta, CNN Indonesia --

Konduktor Rusia Valery Gergiev dipecat dari pekerjaannya sebagai kepala konduktor Munich Philharmonic. Pemecatan yang kesekian kalinya itu datang setelah Valery Gergiev bungkam soal invasi Rusia ke Ukraina.

"Dengan segera, tidak akan ada lagi konser Munich Philharmonic Orchestra di bawah arahannya (Valery Gergiev)," kata Wali Kota Munich Dieter Reiter, seperti diberitakan AFP, Selasa (1/3).

Munich Philharmonic Orchestra menjadi yang terbaru memecat titan musik klasik tersebut dalam beberapa waktu terakhir. Ia mendapat tekanan dari institusi seni di seluruh Eropa sejak Rusia menyerang Ukraina pekan lalu.

-

-

Hal itu membuatnya telah dikeluarkan dari serangkaian konser bergengsi, seperti pertunjukan musik Vienna Philharmonic di Carnegie Hall, New York City, yang mestinya digelar Jumat (25/2).

Gergiev sejatinya belum berbicara secara terbuka mengenai sikap atas serangan Moskow.

Namun, ia terbukti sangat setia kepada Presiden Rusia Vladimir Putin di masa lalu, seperti bersekutu dengannya dalam pencaplokan Krimea tahun 2014 dan undang-undang yang ditujukan untuk melumpuhkan aktivis hak-hak LGBT di Rusia.

Sebelumnya, orkestra Munich telah memberi Gergiev waktu hingga Senin (28/2) untuk mengambil sikap, lebih tepatnya menentang agresi Rusia ke Ukraina. Namun, waktu itu berlalu tanpa tanggapan dari konduktor.

"Valery Gergiev belum berbicara meskipun saya meminta agar dia menjauhkan diri dengan jelas dan tegas dari perang agresi brutal yang dilakukan Putin terhadap Ukraina," kata Dieter Reiter.

Selain Munich dan Vienna, Edinburgh International Festival juga telah memutuskan hubungan dengan Valery Gerviev, begitu juga dengan agennya di Jerman, Marcus Felsner.

Gergiev diberi tahu pekan lalu bahwa akan dipecat dari pertunjukan opera Tchaikovsky "The Queen of Spades" di Teatro alla Scala Milan apabila tidak secara terbuka mengutuk perang di Ukraina.

Walikota Milan dan presiden La Scala, Giuseppe Sala, mengatakan Gergiev tidak menanggapi hal itu hingga Senin (28/2).

(chri/chri)

[-]