Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Yogyakarta
Tokoh Terkait
5 Fakta Petugas Pajak Ukur Pendopo Soimah hingga PPN Belum Tertagih
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta -
Cerita dari artis sekaligus pesinden Soimah Pancawati baru-baru ini viral soal pengalamannya dengan petugas pajak. Ada berbagai macam pengalaman yang ia ceritakan, salah satunya adalah petugas pajak yang mengukur bangunan milik Soimah yakni Pendopo Tulungo di Yogyakarta.
Berikut Fakta Petugas Pajak Ukur Pendopo Soimah hingga PPN Belum Tertagih:
1. Alasan Pendopo Soimah Diukur Petugas Pajak
Juru Bicara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Yustinus Prastowo dan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan menjelaskan soal petugas pajak yang mengecek pendopo Soimah di Jogja. Keduanya mengatakan hal itu dilakukan dalam rangka kegiatan penggalian potensi PPN atas Kegiatan Membangun Sendiri (KMS).
Namun, petugas itu bukanlah debt collector melainkan petugas pajak biasa yang ditugaskan untuk melakukan pengukuran bangunan milik Soimah tersebut.
Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat, DJP Kemenkeu Dwi Astuti menjelaskan sesuai ketentuan perundangan, jika seseorang membangun rumah tanpa kontraktor dengan luas di atas 200 meter2, maka terutang PPN sebesar 2% dari total pengeluaran untuk membangun rumah tersebut.
"Nah, untuk menentukan total pengeluaran tersebut bisa dilakukan dengan cara melakukan penilaian harga bangunan oleh penilai profesional yang merupakan petugas resmi DJP," jelasnya, kepada detikcom, Sabtu (8/4/2023).
Kemudian Prastowo juga mengatakan, petugas pajak yang melakukan pengecekan atau mengukur rumah Soimah merupakan hal yang wajar. Ia juga bilang tugas tersebut sesuai dengan surat penugasan.
"Itu adalah kegiatan normal yang didasarkan pada surat tugas yang jelas. Memang membangun rumah tanpa kontraktor dengan luas di atas 200 m2 terutang PPN 2% dari total pengeluaran," ungkapnya, dalam keterangan berbeda.
2. Pendopo Soimah Ditaksir Rp 4,7 M
Adapun hasil penilaian KPP Jogja, pendopo Soimah Rp 4,7 miliar, bukan Rp 50 miliar seperti yang Soimah nyatakan di YouTube. Pajak atas nilai bangunan tersebut sebesar 2% sampai saat ini belum ditindaklanjuti oleh petugas, artinya juga belum ditagihkan.
"Dalam laporannya sendiri, Soimah menyatakan bahwa nilai rumah pendopo itu adalah Rp 5 miliar. Kami juga menegaskan bahwa kesimpulan dan rekomendasi nilai hasil pengukuran dari petugas pajak tersebut belum ditindaklanjuti. Artinya, PPN sebesar 2% x 4,7 miliar itu belum ditagihkan," terang Dwi.
3. Penjelasan Soal Debt Collector Datangi Soimah
Sebelumnya, Soimah juga menceritakan pengalamannya didatangi oleh petugas pajak yang membawa debt collector. Petugas pajak untuk menagih pajak adalah Juru Sita Pajak Negara (JSPN) yang tugas dan fungsinya menagih tunggakan pajak.
Menurut DJP, Soimah sendiri tidak memiliki utang pajak. "JSPN tidak mungkin mendatanginya untuk menagih pajak," tutur Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat, DJP Kemenkeu Dwi Astuti kepada detikcom.
Hal ini menjawab keterangan Soimah yang mengaku didatangi petugas pajak dan debt collector pada 2015 silam. Dwi mengatakan pegawai Kantor Pelayanan Pajak (KPP) saat itu hanya sebatas melakukan kegiatan validasi nilai atas rumah milik Soimah.
"Validasi dilakukan kepada penjual, bukan pembeli rumah, untuk memastikan bahwa nilai transaksi yang dilaporkan memang sesuai dengan ketentuan, yaitu harga pasar yang mencerminkan keadaan yang sebenarnya," katanya.
4. Petugas Pajak Tak Pernah Bertemu Soimah
Juru Bicara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Yustinus Prastowo mengungkap petugas pajak sejauh ini tidak pernah ada yang bertemu dengan artis sekaligus pesinden Soimah Pancawati. Petugas pajak hanya bertemu dengan keluarga, penjaga rumah, dan konsultan pajak.
"Kesaksian semua petugas pajak yang berinteraksi, mereka tak pernah bertemu Soimah. Hanya keluarga atau penjaga rumah. Terakhir dengan konsultan pajak," jelas Prastowo.
Ia menduga, cerita Soimah soal kedatangan petugas pajak pada 2015 silam berdasarkan informasi dari pihak lain.
5. Stafsus Sri Mulyani Sulit Hubungi Soimah
Prastowo mengakui telah berusaha menghubungi Soimah Pancawati sejak sebulan lalu. Hal itu dilakukan sejak cerita pengalaman Soimah viral di TikTok.
"Sebenarnya saya sudah berniat mencari dan bicara dengan Soimah sejak sebulan lalu, ketika TikToknya menyebar. Ucapannya sangat nyelekit, menusuk jantung kesabaran. Lagi-lagi saya tak tersinggung, tapi justru ingin berdialog hati ke hati. Sayang sulit sekali menjangkaunya," ujar Prastowo
Prastowo juga mencoba menghubungi rekannya hingga petinggi PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) untuk menghubungi Soimah. Namun upaya itu hasilnya nihil. "Hasilnya nihil. Hingga saya bertanya pada kolega, termasuk salah satu petinggi di Emtek, yang membawahi Indosiar," pungkasnya.
(ada/das)
Sentimen: netral (98.5%)