London -

Tottenham Hotspur bukan cuma kehilangan manajer di pertengahan musim, namun juga terdampak kasus yang menjerat direkturnya. Harry Kane diyakini bisa hengkang.

Tottenham Hotspur berpisah jalan dengan Antonio Conte pada 26 Maret lalu. Kabarnya Conte merasakan ada perbedaan ambisi dengan klub, yang berujung ke perpecahan di dalam tim.

Sementara di saat yang sama, Spurs juga terdampak kasus hukum yang menjerat Direktur Sepakbola Fabio Paratici. Paratici disanksi larangan beraktivitas di dunia sepakbola akibat kasusnya semasa di Juventus dulu.

-

-

Berbagai persoalan ini kembali membuat perencanaan Tottenham Hotspur dipertanyakan. The Lilywhites belum pernah juara lagi sejak memenangi Piala Liga Inggris 2007/2008 silam.

Alan Hutton yang membela Spurs pada 2008-2011 melihat situasi ini bisa memaksa Harry Kane pergi musim panas nanti. Apalagi ia didukung durasi kontrak yang hanya tersisa sampai Juni 2024 saja.

"Pastinya itu bisa memaksanya hengkang. Enggak ada yang menyangkal fakta dia mencintai klub dan ingin bertahan di sana, untuk memenangi trofi-trofi dan membawa sukses ke klub tersebut," ungkapnya kepada Football Insider, dikutip Football365.

"Tapi dengan segala yang terjadi, bahkan Paratici harus mundur karena kasusnya. Manajer pergi, ke mana arah mereka? Ini semua adalah hal-hal yang bisa menggodanya untuk pergi."

"Ini keputusan besar untuknya dan saya rasa ini juga keputusan besar buat orang-orang seperti Daniel Levy dan siapapun yang dia rekrut sebagai manajer. Ini persimpangan jalan buat mereka, terutama untuk Harry Kane," sambung Hutton.

Harry Kane sempat ingin hengkang pada musim panas 2021, tapi akhirnya penyerang 29 tahun itu bertahan. Belakangan ia dikaitkan dengan Manchester United.

(raw/krs)