Sentimen
Positif (92%)
7 Apr 2023 : 08.25
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Semarang

Dunia Dokumenter Mengantar Amelia Hapsari Jadi Juri Oscar

7 Apr 2023 : 15.25 Views 1

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Hiburan

Dunia Dokumenter Mengantar Amelia Hapsari Jadi Juri Oscar
Jakarta, CNN Indonesia --

Amelia Hapsari tampak telah bersiap dari seberang sambungan panggilan video. Ia bersedia menyempatkan waktunya di antara kesibukan menilai film-film nomine Academy Awards ke-94 alias Piala Oscar 2022.

Latar hijau dari motif dedaunan muncul dengan Amelia tampak di depannya. Perempuan berambut pendek tersebut tersenyum ramah dan menyapa CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.

Nama Amelia Hapsari menjadi buah bibir pada 2020 silam. Sineas kelahiran Semarang, 25 Juni 1979 ini terpilih menjadi orang Indonesia pertama dalam sejarah sebagai anggota the Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS).

-

-

AMPAS merupakan lembaga non-profit yang menggelar Academy Awards, ajang penghargaan film tertinggi dunia yang dikenal sebagai Piala Oscar, sejak 94 tahun lalu.

Namun perbincangan kali ini bukan tentang bagaimana Oscar 2022 atau rasanya menjadi anggota the Academy, seperti pada 2020 silam. Kali ini, Amelia Hapsari bersedia bercerita soal kehidupannya dengan film dokumenter.

"Saya besar di zaman Soeharto, sebagian besar hidup saya itu nontonnya TVRI," kenang Amelia. "TV swasta itu baru saya tonton waktu saya SMA, dan kemudian karena itu suatu hal yang baru, saya ingin belajar iklan,"

"Tapi tahun '98 kan terjadi reformasi, saya baru disadarkan bahwa ada banyak cerita yang disampaikan. Baik itu oleh media maupun sekitar saya yang sudah dimanufaktur secara politik untuk kepentingan tertentu," lanjutnya.

Perkenalan dirinya dengan film dokumenter terjadi ketika ia kuliah. Film dokumenter kemudian membuka wawasannya, membantunya menganalisa sebuah peristiwa, dan sadar bahwa manusia hidup dalam sebuah konstruksi sosial.

Bukan hanya itu, film dokumenter membantu dirinya untuk memahami hal yang biasanya tidak diperhatikan secara umum, tapi sebenarnya penting dan berpengaruh pada kehidupan, atau pada hal yang ditutup-tutupi.

"Saya anak reformasi, boleh dibilang begitu," kata Amelia yang menyebut berkuliah di era awal-awal reformasi dan berkenalan dengan berbagai pandangan yang hilir-mudik di kampus.

"Kemudian saya bertekad untuk mendalami hal itu dan kemudian menggunakan film dokumenter sebagai cara untuk berbicara, untuk mengungkapkan pendapat," lanjutnya.

[Gambas:Instagram]

Amelia Hapsari kemudian mempelajari cara membuat film dokumenter secara autodidak. Berkuliah bukan di akademi film dan kerap berpindah-pindah lintas negara, Amelia hanya bisa mengandalkan peralatan dan teknik sederhana untuk mendokumentasikan yang ia lihat.

Film dokumenter yang memungkinkan dilaksanakan dengan kru yang sedikit sangat cocok dengan situasi Amelia saat itu. Berbeda hal bila ingin membuat film fiksi yang butuh tim segambreng.

Meski lebih sederhana, Amelia sadar itu tidak cukup untuk membuat film dokumenter yang baik. Amelia harus mempertajam keterampilannya dalam bercerita, sehingga penonton bisa terkoneksi dengan cerita yang dibawakan.

"Karena setiap orang bisa membuat film, setiap orang bisa memuat cerita, tapi tidak semua cerita itu akhirnya dapat diterima oleh penonton dengan baik," kata Amelia.

Tak sebentar Amelia mengasah keterampilannya membuat film dokumenter. Ia bertanya sana-sini, ikut berbagai lokakarya, belajar dari yang lebih mahir, dan yang paling penting adalah terus menambah jam terbang membuat film dokumenter.

Setiap membuat film dokumenter pula, kata Amelia, ia bak mengikuti sebuah pertaruhan. 

lanjut ke sebelah...

Sumbangan Ahok BACA HALAMAN BERIKUTNYA

Sentimen: positif (92.8%)