Jakarta, CNN Indonesia --

Hari ini Bart Simpson sekeluarga kompak mengibarkan bendera Ukraina. Dalam sebuah unggahan di Twitter, Homer, Marge, Lisa, Bart bahkan Maggie tampil membawa bendera berwarna biru kuning tersebut.

Unggahan ini pun direspons akun Twitter resmi Ukraina, @Ukraine, dengan dua lambang hati berwarna kuning dan biru plus animasi Homer dan Marge Simpson.

Rasanya unggahan ini bukan tanpa alasan sebab serial The Simpsons populer berkat prediksi-prediksinya akan peristiwa besar di dunia. Netizen menduga The Simpsons sudah meramalkan invasi Rusia ke Ukraina pada 1998.

Momen yang dianggap sebagai prediksi adalah episode bertajuk 'Simpson Tide'. Meski tidak secara langsung menampilkan invasi Rusia ke Ukraina, tetapi di sini ditampilkan aksi Rusia yang menuai reaksi keras dunia.

Diceritakan Homer tidak sengaja menembak kapten kapal selam ke perairan Rusia saat ia berada di kapal selam nuklir dalam sebuah latihan militer. Kemudian berlanjut ke Rusia mengungkap bahwa Uni Soviet tidak pernah benar-benar bubar, pasukan dan tank turun ke jalan saat Tembok Berlin didirikan kembali.

-

-

Menanggapi hal ini, Al Jean, produser, animator dan penulis The Simpsons, menyebut lelucon 24 tahun lalu yang kini jadi kenyataan itu "sangat menyedihkan".

"Dalam hal prediksi, ada dua jenis yang kami miliki: yang sepele, seperti Don Mattingly (pelatih baseball Amerika) mendapatkan masalah pada rambutnya di 'Homer at the Bat'. Dan kemudian ada prediksi seperti ini. saya benci mengatakannya, tapi saya lahir pada 1961, jadi 30 tahun hidup dengan momok Uni Soviet. Jadi bagi saya, sayangnya ini lebih merupakan norma daripada prediksi. Kita baru menemukan bahwa semuanya akan jadi buruk," tutur Jean seperti dikutip dari Hollywood Reporter.

Menurut Jean, agresi tidak pernah benar-benar hilang. Saat episode 'Simpson Tide' tayang, ini bertepatan dengan puncak hubungan AS-Rusia. Namun, lanjutnya, saat Presiden Rusia Vladimir Putin masuk, hampir semua orang menjelaskan bahwa dia adalah orang jahat dan hal-hal buruk akan terjadi.

Sejak Kamis (24/2) pasukan Rusia dilaporkan memasuki Ukraina dan mencoba menduduki Kiev, ibu kota negara itu. Ribuan warga Ukraina mengungsi. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bahkan menyebut nasib Ukraina akan ditentukan sekarang dalam sebuah video pada Jumat (25/2) malam.

"Ada semacam prediksi, di mana kami merujuk sesuatu yang telah terjadi, terjadi lagi - kami berharap itu tidak akan terjadi, tetapi sayangnya, memang demikian," ujar Jean.

Dia pun menambahkan bahwa seri tersebut bisa membahas bagaimana dunia berubah, tetapi penonton sebaiknya tidak mengharapkan referensi soal Rusia-Ukraina.

[Gambas:Twitter]

(els/chs)

[-]