Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Piala Dunia U-20 2021
Tokoh Terkait
PSSI Bantah Piala Dunia U-20 Batal di Indonesia karena Infrastruktur
CNNindonesia.com Jenis Media: Sport
Wakil Ketua PSSI Zainudin Amali menepis alasan Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 karena infrastruktur yang tidak siap.
Amali mengklaim seluruh fasilitas yang sedianya dipakai untuk Piala Dunia U-20 2023 sudah siap. Karena itu menurutnya, tidak mungkin FIFA membatalkan turnamen junior itu disebabkan infrastruktur yang tidak memadai.
"Penting untuk mencerahkan seolah-olah kita tidak siap. Makanya Pak Basuki [Menteri PUPR] menyampaikan, 31 Maret seluruhnya sudah [siap] dan FIFA juga ada. FIFA itu dari 20 Maret keliling-keliling, oke semua, enggak ada masalah," kata Amali, Selasa (4/4).
Ia menegaskan tidak ada fasilitas di Indonesia yang tidak sesuai standar FIFA ihwal Piala Dunia U-20 2023. Amali membandingkan penyebab pembatalan tuan rumah yang juga dialami Peru pada penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023.
"Tidak ada, tidak ada [fasilitas tak sesuai standar]. Coba kalian lihat surat kepada Indonesia dan Peru. Kalau Peru jelas, pemerintahnya tidak siap dengan infrastruktur. Kalau kita kan tidak, [karena] situasi saat ini," ucapnya.
Amali mengisyaratkan 'situasi terkini' yang dimaksud FIFA sebagai alasan pembatalan tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 adalah penolakan terhadap timnas Israel. Hal tersebut membuat FIFA mempertimbangkan untuk mencoret hak tuan rumah terhadap Indonesia.
"Kan sudah tahu situasi terkininya, penolakan [Israel] di sana-sini," ujar dia.
Saat ini, Ketua PSSI Erick Thohir sedang menuju Eropa untuk bertemu dengan FIFA untuk membahas kelanjutan setelah pembatalan tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Amali menyampaikan agenda utama Erick adalah melobi badan sepak bola dunia agar Indonesia terhindar dari sanksi.
"Tugas utamanya adalah bagaimana agar kita tidak kena sanksi. Kalau kena [sanksi], ya [harapannya] tidak berat. Kan ada level sanksinya, kita [berharap] seringan-ringannya," ucapnya.
[-]
(ikw/jun)Sentimen: negatif (96.9%)