Sentimen
Positif (99%)
4 Apr 2023 : 08.00
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Senayan

Partai Terkait

Wacana Koalisi Besar KIB-KKIR, PKS: Lebih Baik Diputaran Kedua

4 Apr 2023 : 08.00 Views 1

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Politik

Wacana Koalisi Besar KIB-KKIR, PKS: Lebih Baik Diputaran Kedua

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menanggapi soal wacana koalisi besar gabungan dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Menurutnya, pembentukan koalisi besar lebih tepat jika dilakukan pada putaran kedua Pilpres 2024.

Sebab, kata Mardani, koalisi saat ini sudah ideal untuk mengusung masing-masing capres-cawapres.

"Paling baik kalau menurut saya, nanti koalisi besarnya di putaran kedua, gitu loh. Kan lebih bagus, lebih elegan. Kalau sekarang, berani saja, setiap partai atau setiap koalisi, karena kan sebenarnya agak ideal nih. KIB sendiri, KKIR sendiri, KKP, Perubahan untuk Persatuan sendiri," kata Mardani, kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, dikutip Selasa (4/4/2023).

Diketahui, koalisi besar tersebut merupakan gabungan antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Dia menyebut, jika adanya koalisi besar berpotensi hanya akan ada dua pasangan calon di Pilpres 2024. Sehingga, menyebabkan perpecahan seperti di 2019 lalu.

"Nah nanti tinggal PDIP kan sudah punya golden ticket, mau sendiri boleh, mau gabung salah satu dari tiga boleh, tapi kalau ada upaya untuk cuma dua, buat saya tidak sehat. Kalau cuma dua pasang, jalan yang dicoba diwujudukan itu kita tidak belajar dari 2014 dan 2019," paparnya.

"Kita ingin naik kelas kok. Boleh dua, tapi nanti ketika putaran kedua (Pilpres) saja. Itu jauh lebih soft," sambung Mardani.

Presiden Joko Widodo menghadiri silaturahmi nasional yang diikuti sejumlah Ketua Umum Partai Politik, namun pertemuan tidak dihadiri Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.

Sentimen: positif (99.9%)