Sentimen
Netral (92%)
4 Apr 2023 : 07.00
Informasi Tambahan

BUMN: Perum BULOG

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Yogyakarta, Penggilingan, Maumere, Mataram, Banjarmasin, Serang

Balada Impor Beras, Sudah Diguyur ke Masyarakat tapi Harga Masih Mahal

4 Apr 2023 : 14.00 Views 1

Detik.com Detik.com Jenis Media: Ekonomi

Balada Impor Beras, Sudah Diguyur ke Masyarakat tapi Harga Masih Mahal
Jakarta -

Perum Bulog telah menyalurkan beras yang diimpor pada akhir tahun lalu dan tahun ini ke pasaran. Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, mengatakan secara total beras impor yang telah disalurkan oleh Perum Bulog ke pasaran sebanyak 492.863 ton.

"Realisasi impor sebesar 492.863 ton (98,5 %) ini adalah penugasan tahun 2022 yg terakhir masuk itu sampai Februari. Meskipun dilaksanakan impor kami sampaikan harga di tingkat petani masih sangat baik," kata Arief, di rapat dengan Komisi IV DPR RI, Senin (3/4/2023).

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menerangkan secara total telan menyalurkan cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 563.643 ton. Penyaluran ini dilakukan dalam program operasi pasar Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Beras (SPHP) sampai tanggal 31 maret 2023.

-

-

"Adapun realisasi penyaluran SPHP sampai tanggal 31 Maret 2023 sebanyak 563.643 ton," ungkap Buwas.

Buwas mengatakan penyaluran CBP untuk menekan harga beras yang tengah tinggi belakangan ini. Tidak hanya ke pasar, BUMN Pangan itu juga menyalurkan ke Indomaret dan Transmart.

"Bulog berupaya agar penyaluran SPHP beras dapat menjangkau konsumen secara langsung melalui ritel modern atau seperti Indomaret dan Transmart," jelasnya.

Harga Beras Masih Mahal

Kembali ke Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, ia mengakui harga beras masih mahal hingga saat ini. Menurutnya harga beras meningkat karena pasokan dan produksi beras di dalam negeri pada 6 bulan terakhir menurun.

"Menjelaskan kepada harga masih tinggi? Jadi di 6 bulan terakhir Agustus, September, Oktober, November, Desember, Januari itu kita memang produksi di bawah setara beras di bawah 2,53 juta ton," jelasnya.

Kemudian, produksi yang turun itu berlangsung diprediksi hingga April. Arief menyampaikan proyeksi produksi beras selalu saja mengalami koreksi ratusan juta ton.

"Amatan Januari 2023 itu sebenarnya Februari 3,68 juta, ketua. Tetapi terkoreksi 820rb ton di bulan yang sama tetapi amanatan Februari. Setelah Februari ada koreksi sekitar 820.000 ton, sehingga surplusnya 320.000 ton. Dan kalau kita jumlahkan Januari sampai April 2023 itu sekitar 13,37 terkoreksi 420.000 ton," ungkapnya.

Bukti harga beras masih mahal juga diungkapkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengungkapkan ada 60 kota yang mengalami kenaikan harga beras.

Pudji mengatakan kenaikan harga beras paling tinggi di Luwuk, Sulawesi yaitu 25,44%. Kemudian diikuti di Maumere yang naik 7,86%. Harga beras di Yogyakarta juga naik 4,72%. Selanjutnya, harga beras di Kota Palangka Raya juga naik 3,11%, Kota Bengkulu naik 2,82%, dan Manokwari 2,65%.

Sementara itu, ada beberapa kota yang mengalami penurunan harga beras seperti di Kota Mataram yang minus 8,5%, Kota Serang minus 4,72%, Lhokseumawe minus 2,42%, Merauke minus 0,29%, Kota Kotamobagu 1,42%, dan Banjarmasin 0,23%.

BPS juga melakukan survei harga produsen beras di penggilingan yang dilakukan pada 876 perusahaan penggilingan di 31 provinsi. Pada Maret 2023, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp 11.681 per kg, turun sebesar 1,16% dibandingkan bulan sebelumnya.

"Untuk beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp 11.122 per kg atau turun sebesar 1,58%, dan rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp 10.476 per kg atau naik sebesar 0,08%," ujar Pudji.

Dibandingkan dengan Maret 2022, rata-rata harga beras di penggilingan pada Maret 2023 untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing-masing naik 19,36%, 19,29%, dan 15,61%.

(das/das)

Sentimen: netral (92.8%)