Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Tesla
Hewan: Ayam
Tokoh Terkait
Saham CPIN Merosot, Nugget Gak Laku di Bulan Puasa?
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten perunggasan atau poultry yakni PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) terpantau merosot pada perdagangan sesi I Senin (3/4/2023).
Hingga pukul 12:00 WIB, saham CPIN merosot 3,21% ke posisi harga Rp 4.830/unit. Bahkan, saham CPIN pun juga menjadi penahan laju penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi I hari ini, yakni sebesar 2,72 indeks poin.
Saham CPIN sudah ditransaksikan sebanyak 5.080 kali dengan volume sebesar 9,49 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 46,15 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 79,2 triliun.
Hingga pukul 12:00 WIB, di order bid atau beli, terdapat 430 lot antrian di harga Rp 4.820/unit. Sedangkan antrian beli terbanyak berada di harga Rp 4.800/unit, yakni mencapai 17.700 lot.
Sementara di order offer atau jual, terdapat 501 lot antrian di harga Rp 4.830/unit. Adapun antrian jual terbanyak berada di harga Rp 4.860/unit, yang mencapai 3.060 lot.
Belum diketahui penyebab pasti koreksinya saham CPIN pada sesi I hari ini. Padahal, bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri dapat menjadi momentum yang positif karena pola konsumsi masyarakat cenderung meningkat dan lebih tinggi dari periode yang lain.
Sepertinya, koreksi CPIN lebih disebabkan karena kinerja keuangannya yang kurang memuaskan pada tahun lalu, di mana laba bersihnya mengalami penurunan.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, laba bersih CPIN per 31 Desember 2022 turun 9,03% menjadi Rp 2,94 triliun dari sebelumnya pada periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp 3,63 triliun.
Padahal, penjualan CPIN mengalami kenaikan sebesar 9,99% menjadi Rp 56,86 triliun per akhir 2022, dari sebelumnya sebesar Rp 51,69 triliun per akhir 2021.
Kenaikan penjualan ini ditopang oleh penjualan ayam pedaging yang menyumbang Rp 31,96 triliun atau naik 18,82% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Sementara itu, segmen pakan ternak yang merupakan penyumbang terbesar kedua malah turun sebesar 4,46% menjadi Rp 13,62 triliun.
Tak hanya segmen pakan ternak, segmen anak ayam usia sehari (day old chicken/DOC) juga mengalami penurunan sebesar 31,03% menjadi Rp 1,47 triliun. Tetapi, penjualan ayam olahan naik 20,57% menjadi Rp 8,36 triliun.
Kenaikan penjualan perseroan juga diikuti dengan meningkatnya beban pokok penjualan, yakni naik menjadi Rp 48,72 triliun pada 2022, dari sebelumnya pada 2021 sebesar Rp 43,55 triliun. Kenaikan ini terutama disumbang dari pos bahan baku mencatatkan kenaikan sebesar 12,34% menjadi Rp 41,21 triliun.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
[-]
-
Video: Gara-Gara Elon Musk, Saham Tesla Ambruk 12%(chd/chd)
Sentimen: positif (40%)