METI Dukung PLN Akselerasi Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) mendukung PLN dalam upaya mempercepat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Hal ini salah satunya bertujuan untuk menyukseskan transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
Ketua Umum METI Wiluyo Kusdwiharto mengatakan pihaknya mewakili suara masyarakat dan pegiat energi terbarukan untuk terus mendukung program pemerintah dalam mempercepat terciptanya ekosistem kendaraan listrik sebagai sarana transportasi jalan yang ramah lingkungan di Indonesia.
"Salah satu kunci keberhasilan adopsi atau migrasi kendaraan listrik tersebut adalah ketersediaan infrastruktur berupa electric vehicle (EV) charging, ini bisa untuk kendaraan roda empat atau juga roda dua dan juga ada yang menyediakan baterai," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (1/4/2023).
Hal itu ia sampaikan pada acara webinar bertajuk 'Pengembangan Infrastruktur Kendaraan Listrik untuk Akselerasi Adopsi Kendaraan Listrik di Indonesia' pada Selasa (28/3).
Wiluyo mengungkapkan METI mendorong seluruh stakeholders, termasuk PLN, untuk menyiapkan ekosistem EV tidak hanya berupa kendaraan listrik tetapi juga fasilitas pengisian dayanya. Menurutnya, kehadiran ekosistem kendaraan listrik ini sangat penting agar masyarakat tidak segan-segan untuk beralih dari kendaraan BBM ke kendaraan listrik.
"Pertumbuhan electric vehicle ini harus didukung oleh ekosistem yang sangat bagus, hingga komponen spare part harus dipersiapkan, ketika ekosistem sudah tercipta dengan baik maka masyarakat tidak segan untuk berpindah ke kendaraan listrik," tuturnya.
Wiluyo mengatakan saat ini data penggunaan listrik meningkat. Ia pun optimistis peningkatan tersebut diiringi dengan bertambahnya jumlah pengguna kendaraan listrik.
Lebih lanjut, ia mengatakan data Kementerian Perhubungan pada pertengahan tahun 2022 menyebut kendaraan listrik di Indonesia sudah mencapai 22.671 unit.
"Data yang kami punya pada Maret 2023, penggunaan electric vehicle (EV) sudah mencapai 40 ribu, atau 2 kali lipat dari sebelumnya," sambungnya.
Di sisi lain, infrastruktur pengisian kendaraan listrik yang tersedia saat ini yakni 616 SPKLU, 1.056 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) dan 6.705 Sistem Pengisian Listrik Umum (SPLU). Wiluyo menambahkan pada tahun 2023 akan terus dilakukan penambahan infrastruktur pendukung EV menjadi 750 unit SPKLU, 3.000 unit SPBKLU dan 15.000 unit SPLU.
"Kami juga berharap, bukan hanya PLN, tapi seluruh masyarakat seluruh investor baik swasta ataupun pemerintah bisa bersama-sama mengembangkan ekosistem listrik ini," ucapnya.
Sementara itu, Executive Vice President Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Retail PLN Saleh Siswanto mengatakan pihaknya terus menyiapkan kemudahan guna mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Di antaranya, PLN menghadirkan SPKLU yang terintegrasi dengan PLN Mobile dan fitur untuk pembelian kendaraan listrik.
"Kita punya PLN Mobile yang di dalamnya bukan hanya untuk pelanggan PLN aja, tapi juga terdapat fitur EV sehingga memudahkan masyarakat mengetahui letak SPKLU maupun SPBKLU. Kita juga memiliki marketplace untuk membeli kendaraan listrik," terangnya.
Saleh menambahkan PLN juga membuka kolaborasi penyediaan SPKLU dan SPBKLU melalui skema franchise dengan berbagai pihak. Langkah ini tentu akan membuat SPKLU dan SPBKLU tumbuh lebih cepat.
Kemudahan lainnya, sambung Saleh, yakni kehadiran ekosistem home charging yang memudahkan pelanggan melakukan pengisian kendaraan listrik. Pelanggan yang menggunakan fasilitas home charging ini juga diberikan diskon 30% bagi mereka yang melakukan pengisian pada pukul 22.00-05.00, serta insentif biaya penyambungan spesial untuk tambah daya dan pasang baru.
"Ini bisa dimanfaatkan untuk seluruh masyarakat dan tentu home charging ini yang terus kita promosikan karena untuk aktifitas sehari-hari menggunakan home charging, sementara SPKLU sendiri lebih banyak untuk perjalanan jauh atau luar kota," pungkasnya.
(fhs/ega)Sentimen: positif (100%)